Home » » Kebangkitan Negeri ini, Tidak Lagi Membutuhkan Sekedar Wanita Eksis Tetapi Eksistensi Mukminah

Kebangkitan Negeri ini, Tidak Lagi Membutuhkan Sekedar Wanita Eksis Tetapi Eksistensi Mukminah

Written By Dedi E Kusmayadi Soerialaga on Sabtu, 22 Februari 2014 | 2/22/2014

 Opini Dari : Buya Dive Berdasarkan Dalil
Bismillaahirrohmaanirrohiim
Assalamu’alaykum warohmatullaahi wabarokaatuh


“Tatkala Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam menyebutkan bahwa DUNIA ADALAH PERHIASAN, mengapa BUKAN LELAKI SHOLEH yang MENJADI PERHIASAN BAGI DUNIA. Namun sabda beliau menetapkan; “Sesungguhnya dunia itu adalah perhiasan, dan SEBAIK-BAIK PERHIASAN DUNIA ADALAH PEREMPUAN SHOLEHAH.” (HR. Imam Muslim no. 1467). Apakah anda paham maksudnya...!?”

Menjawab pertanyaan itu secara singkat, sebagaimana terang dan jelasnya (pula) narasi hadits, inshaAllah kecerdasan kita akan paham bahwa APABILA SEBAIK-BAIK PERHIASAN DUNIA ADALAH PEREMPUAN SHOLEHAH, maka bisa jadi, syaithon cs pun akan punya “cara jitu” untuk menghancurkannya...!? Yaitu; HANCURKAN SAJA PARA WANITA, SELAKU KAUM YANG BISA (SAJA) MENJADI PERHIASAN TERBAIK BAGI DUNIA!? Maka syaithon bersama pengikutnya, akan berjuang total agar dunia ini dikuasai oleh A—to—Z wanita, yang sekadar eksis kata dunia dan millah kafir. Sedangkan perempuan sholehah, jangan sampai punya kesempatan mengalahkan dominasi tersebut…!!!

Wahai anak-anak gadis kami, murid dan sahabat muslimah, serta KAUM PEREMPUAN yang menghendaki keselamatan dunia dan akhirat;

Bersama niat yang ingin menjaga kalian dengan rasa cinta dan sayang lillaahi ta’ala, kami perintahkan kalian agar berhenti memperturutkan nafsu, sehingga bersamanya kalian ridha mematuhi tawaran-tawaran dunia ala wanita (sekadar) eksis selama ini…!? Ketahui dan sadarilah, bahwa ajakan mereka yang mengiming-imingkan kalian menjadi kaum yang modern – liberal – serta merasa sejajar dengan kaum lelaki dalam segala hal, adalah umpan yang p.a.s.t.i. akan menjebloskan kalian dalam kesesatan dan jurang kehancuran…!!!

Allah subhanahu wa ta’ala berfirman; “…SEANDAINYA KAMU MENGIKUTI hawa NAFSU MEREKA setelah datang pengetahuan kepadamu, MAKA sekali-kali TIDAK ADA PELINDUNG dan pemelihara BEGIMU TERHADAP SIKSA ALLAH.” (Qs. ar-Ra’d {13}:37).

Saksikanlah misalkan fakta dari dunia pekerjaan, adalah bentuk “Ghazwul Fikr” yang sebenarnya mengupayakan agar kaum wanita semakin “berani” dan konsumtif – lantas mereka akan “menomersatukannya” hingga melalaikan kodrat serta kewajiban diri sebagai muslimah – hingga akhirnya mereka berani menghalalkan segala cara demi mencapai suatu tujuan…!?

Adapun dari sisi lain yang juga merupakan fakta, bukankah kaum wanita (secara umum) sangat mudah mengalahkan keberadaan kaum lelaki (yang juga secara umum), mengingat bahwa fisik dan aurat wanita jelas memiliki “daya jual” yang lebih tinggi dibandingkan lelaki, meski kualitas atau keterampilan mereka sebenarnya sama…!?

Ingat, dunia adalah perhiasan…!! Tentu saja juga berlaku kebalikannya, dimana perhiasan bagi Allah – Rasul-Nya – serta kaum mukmin adalah perempuan sholehah; sedangkan perhiasan bagi kaum syaithon yang kafir – munafiq – serta fasiq, adalah para wanita yang (misalnya) rela mengobral aurat kepada siapa pun. Padahal aurat seorang perempuan, sudah dipastiikan menjadi hak suaminya saja (Qs. an-Nuur {24}:31). Namun apa yang terjadi..!? Faktanya, bukankah dari beragam jenis pekerjaan yang halal apalagi yang haram, dilakoni oleh mayoritas wanita yang mengumbar aurat…!?

Mendapati situasi yang sudah "cantang parenang" seperti itu, lantas dijadikan sebagai dalih bahwa kaum wanita (terpaksa) harus bekerja, lantaran mayoritas kaum lelakinya sudah “loyo” dan pengangguran…!? #_@ Padahal semua itu merupakan "goals" yang ingin dicapai dari ideasi serta terapan "perang pemikiran" demi menyingkirkan syari'at Islam…!? Dengan demikian, jelaslah bahwa ideasi tersebut merupakan salah satu tujuan dari teori sekuler, yang (katanya) menuntut kesamaan hak antara lelaki dengan wanita alias emansipasi wanita, dan ujung-ujungnya bertujuan untuk menentang taqdir Allah..!!

Allah subhanahu wa ta'ala berfirman; “Kaum laki-laki itu adalah pemimpin bagi kaum wanita…” (Qs. an-Nisaa’ {4}:34), sedangkan dari ayat-Nya yang lain disebutkan; “Akan tetapi para suami mempunyai satu tingkatan kelebihan daripada isterinya…” (Qs. al-Baqarah {2}:228).

Meski ketetapan-Nya seolah lebih mengutamakan kaum lelaki, namun Allah subhanahu wa ta’ala tetap memuliakan kaum perempuan dengan cara yang lain. Sehingganya DIA menaqdirkan kaum perempuan bisa HAMIL [suatu karunia yang pasti tidak akan di alami oleh kaum lelaki] – MELAHIRKAN [bahkan mereka insha Allah syahid apabila mati lantaran melahirkan anaknya] – hingga kemuliaan pun semakin indah dan sempurna, dimana mereka ditetapkan sebagai MADRASAH bagi anak-anaknya…

Jika benar setiap perempuan yang kemudian menjadi ibu adalah madrasah bagi anak-anaknya, lantas mengapa dari waktu ke waktu kejahatan – kebejatan – hingga keingkaran manusia semakin parah keberadaannya…!? Wallahi, sungguh itu disebabkan karena mayoritas orangtua ternyata tega meracuni anak-anaknya sendiri, sehingga sengaja—tak—sengaja, mereka seolah tidak berselera membentengi akidah anak-anaknya dengan syari’at Islam…!?

Sebutlah, misalkan si ayah yang sekadar cinta dunia, maka ia sepertinya merasa benar menafkahi anak dan istrinya dengan harta haram…!? Sedangkan si ibu bersama emansipasinya, juga repot bermaksyiat dan mencampur aduk perihal haqq dengan perihal bathil…!? Padahal setiap ibu yang mukminah, bertugas sebagai “co pilot” yang mengendalikan operasional harian rumah tangga [bukan malah repot dengan sekadar rutinitas pekerjaan diluar], dimana ia harus tetap fokus menjadi madrasah bagi anak-anaknya, demi mencetak generasi yang sholeh dan sholehah…!!!

Bersama opini ini, sebenarnya buya bukan melarang seorang perempuan bekerja atau berkarya guna membantu dan atas seizin suaminya pula. Akan tetapi target utama bagi dirinya sebelum melakukan perihal ini dan itu yang lain, hendaknya setiap perempuan muslimah wajib menempatkan dirinya sebagai “perhiasan dunia” yang baik dan benar telebih dahulu (PEREMPUAN SHOLEHAH). Allah subhanahu wa ta’ala berfirman; “…Perempuan yang sholehah, adalah muslimah yang taat kepada Allah lagi memelihara diri ketika suaminya tidak ada, oleh karena Allah telah memelihara (mereka)…” (Qs. an-Nisaa’ {4}:34).

Umar ibnul Khaththab radhiallahu’anhu bertanya kepada Rasulullah shallallahu ’alaihi wa sallam: “Wahai Rasulullah, harta apakah yang sebaiknya kita miliki?” Beliau shallallahu’alaihi wa sallam menjawab; “Hendaklah salah seorang dari kalian memiliki hati yang bersyukur, lisan yang senantiasa berdzikir dan ISTRI MUKMINAH YANG AKAN MENOLONGMU DALAM PERKARA AKHIRAT.” (HR. Imam Ibnu Majah).

Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam (juga) bersabda; “Maukah aku beritahukan kepada kalian tentang istri-istri kalian yang menjadi penghuni surga, yaitu; ISTRI yang PENUH KASIH SAYANG, BANYAK ANAK [jadi bukan mereka yang repot dengan KB – red!], SELALU KEMBALI KEPADA SUAMINYA. Jika suaminya marah, maka ia mendatangi suaminya lalu meletakkan tangannya pada tangan suaminya seraya berkata, ‘Aku tak dapat tidur sebelum engkau ridha’.” (HR. Imam an-Nasai).

Subhanallah, Allahumma sholli ‘ala Muhammad wa baarik alaa wa salim ‘alaihi. Maka duhai muslimah, apakah dirimu sudah paham bahwa Allah dan Rasul-Nya serta kami menghendakimu menjadi perempuan sholehah, sehingga sungguh na’udzubillaah, jika harus mendapati kaum kalian hanya menjadi sekadar wanita eksis ala dunia…!?





Wallahu tabaroka wa ta’ala a’lam.

Success is Syari’at Islam, not the other..!

Feel Free To Like ✔ Tag ✔ Share ✔
 


0 comments:

Alhamdulillah wa'syukurilah Bersyukur padamu ya Allah Kau jadikan kami saudara, Indah dalam kebersamaan

UP DATE VIDEO PKS

TOTAL LAYANGAN BULAN INI

TRENDING

 
Copyright © PKS DPC Sumedang Utara - All Rights Reserved
    Facebook Twitter YouTube