HOME
Berita PKS Pusat, Jakarta - Partai Keadilan Sejahtera (PKS) mengakui, kasus suap impor sapi yang menyeret mantan presidennya, Luthfi Hasan Ishaaq, terindikasi ada permainan intelijen.
"Jadi memang (ada indikasi permainan intelijen), namun tetap saja cara-cara seperti itu dilakukan, apalagi kekuatan politik dianggap kompetitor yang akan menang dan punya peluang menang di 2014," ujar Ketua DPP PKS Nasir Djamil(23/2/2014).
Menurut dia, sistem politik di Indonesia belum jelas sehingga banyak pihak yang menggunakan berbagai cara untuk menghancurkan lawan politiknya dengan kekuatan tertentu termasuk intelijen.
"Alat politik di Indonesia masih rimba raya dengan argumen yang kuat akan bertahan," tandas Nasir.
Meski ada indikasi peran intelijen dalam kasus tersebut, PKS tak mau menuding pihak lain. Sebab kekuatan intelijen bisa digunakan pihak-pihak tertentu yang memiliki akses.
"Hal-hal seperti itu semua bisa dilakukan asal punya akses," tandasnya
"Jadi memang (ada indikasi permainan intelijen), namun tetap saja cara-cara seperti itu dilakukan, apalagi kekuatan politik dianggap kompetitor yang akan menang dan punya peluang menang di 2014," ujar Ketua DPP PKS Nasir Djamil(23/2/2014).
Menurut dia, sistem politik di Indonesia belum jelas sehingga banyak pihak yang menggunakan berbagai cara untuk menghancurkan lawan politiknya dengan kekuatan tertentu termasuk intelijen.
"Alat politik di Indonesia masih rimba raya dengan argumen yang kuat akan bertahan," tandas Nasir.
Meski ada indikasi peran intelijen dalam kasus tersebut, PKS tak mau menuding pihak lain. Sebab kekuatan intelijen bisa digunakan pihak-pihak tertentu yang memiliki akses.
"Hal-hal seperti itu semua bisa dilakukan asal punya akses," tandasnya
0 comments:
Alhamdulillah wa'syukurilah Bersyukur padamu ya Allah Kau jadikan kami saudara, Indah dalam kebersamaan