Wakil Sekretaris Jenderal Partai Keadilan Sejahtera (PKS) Fahri Hamzah membuat kicauan melalui akun twitternya @Fahrihamzah yang menyindir rekam jejak Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDI-P) ketika berkuasa di masa lalu.
Ia pun mempersilahkan PDI-P untuk mengklarifikasi pernyataannya tersebut. "Saya hanya mengutip tulisan teman dan memang data itu benar semua," kata Fahri lewat pesan singkat, Minggu (23/3/2014).
Dia menjelaskan kicauan tersebut hanya meneruskan perkataan temannya yang berlatar belakang ekonom yang bernama Sunarsip. Fahri mengatakan perkataan Sunarsip tersebut berasal dari status Facebook.
Anggota Komisi III DPR RI tersebut mempersilahkan kepada PDI-P, termasuk Gubernur DKI Jakarta, Joko Widodo selaku bakal calon presiden dari PDI untuk memberikan klarifikasi terhadap kicauannya yang berjumlah tujuh buah itu. Ia pun khawatir jika PDI-P atau Jokowi tak memberikan klarifikasi, maka kebijakan serupa di era kepemimpinan yang baru akan terulang.
"Sebab kalau memang itu benar berarti akan terulang. Kecuali diakui (kebijakan) itu salah," imbuhnya.
Dalam akun twitternya, Fahri Hamzah menyindir kebijakan-kebijakan ekonomi di era kepemimpinan Presiden RI sekaligus Ketua Umum PDI-P Megawati Soekarno Putri. Berikut ini tujuh kicauan Fahri yang ia rangkum dalam hashtag #Melawan Lupa.
1. Dulu kau jual satelit negara kami ke Singapura melalui jualan Indosat dengan murah.#MelawanLupa
2. Dulu kau jual aset-aset kami yang dikelola BPPN dengan murah (hanya 30 persen nilainya) ke asing.#MelawanLupa
3. Dulu kau jual kapal tanker VLCC milik Pertamina lalu Pertamina kau paksa sewa kapal VLCC dengan mahal. #MelawanLupa
4. Dulu kau jual gas tangguh dengan murah (banting harga) ke China (hanya $3 per mmbtu). #MelawanLupa
5. Sekarang, kau ngomong lagi soal nasionalisme, setelah kader-kader kau banyak yang korup.#MelawanLupa
6. Dan sekarang, untuk mengkatrol suaramu yang terpuruk, kini kau umpankan si "Kotak2". #MelawanLupa
7. Semoga saja, rakyat kini tak lagi terbuai oleh janji-janji manis-mu...#MelawanLupa
Ia pun mempersilahkan PDI-P untuk mengklarifikasi pernyataannya tersebut. "Saya hanya mengutip tulisan teman dan memang data itu benar semua," kata Fahri lewat pesan singkat, Minggu (23/3/2014).
Dia menjelaskan kicauan tersebut hanya meneruskan perkataan temannya yang berlatar belakang ekonom yang bernama Sunarsip. Fahri mengatakan perkataan Sunarsip tersebut berasal dari status Facebook.
Anggota Komisi III DPR RI tersebut mempersilahkan kepada PDI-P, termasuk Gubernur DKI Jakarta, Joko Widodo selaku bakal calon presiden dari PDI untuk memberikan klarifikasi terhadap kicauannya yang berjumlah tujuh buah itu. Ia pun khawatir jika PDI-P atau Jokowi tak memberikan klarifikasi, maka kebijakan serupa di era kepemimpinan yang baru akan terulang.
"Sebab kalau memang itu benar berarti akan terulang. Kecuali diakui (kebijakan) itu salah," imbuhnya.
Dalam akun twitternya, Fahri Hamzah menyindir kebijakan-kebijakan ekonomi di era kepemimpinan Presiden RI sekaligus Ketua Umum PDI-P Megawati Soekarno Putri. Berikut ini tujuh kicauan Fahri yang ia rangkum dalam hashtag #Melawan Lupa.
1. Dulu kau jual satelit negara kami ke Singapura melalui jualan Indosat dengan murah.#MelawanLupa
2. Dulu kau jual aset-aset kami yang dikelola BPPN dengan murah (hanya 30 persen nilainya) ke asing.#MelawanLupa
3. Dulu kau jual kapal tanker VLCC milik Pertamina lalu Pertamina kau paksa sewa kapal VLCC dengan mahal. #MelawanLupa
4. Dulu kau jual gas tangguh dengan murah (banting harga) ke China (hanya $3 per mmbtu). #MelawanLupa
5. Sekarang, kau ngomong lagi soal nasionalisme, setelah kader-kader kau banyak yang korup.#MelawanLupa
6. Dan sekarang, untuk mengkatrol suaramu yang terpuruk, kini kau umpankan si "Kotak2". #MelawanLupa
7. Semoga saja, rakyat kini tak lagi terbuai oleh janji-janji manis-mu...#MelawanLupa
0 comments:
Alhamdulillah wa'syukurilah Bersyukur padamu ya Allah Kau jadikan kami saudara, Indah dalam kebersamaan