Home » , » Presiden PKS Anis Matta: Yang Penting Amal, Bukan Nama

Presiden PKS Anis Matta: Yang Penting Amal, Bukan Nama

Written By Dedi E Kusmayadi Soerialaga on Selasa, 01 Juli 2014 | 7/01/2014

Bandung – Deklarasi dukungan Gen AMPM kepada Prabowo-Hatta tadi sore, (1/7), semakin meriah dengan hadirnya tokoh inspirasi mereka, Anis Matta. Di hadapan sekitar 7500 audiens yang memenuhi gedung Sasana Budaya Ganesha (Sabuga), Anis berterimakasih atas dukungan Gen AMPM kepadanya.

“Saudara sudah memperjuangkan saya dan PKS. Saya berterimakasih untuk itu semua. Perjuangan ini ada buahnya dan buah ini kita gabung dengan buah yang orang lain perjuangkan menjadi ‘jus’. Nama ‘jusnya’ adalah Koalisi Merah Putih,” papar Anis.

Anis menambahkan, keputusan PKS mengusung Prabowo-Hatta telah melalui proses syuro’ yang matang. Ada beberapa hal yang menjadi pertimbangan PKS, antara lain fakta perolehan suara mereka yang tidak mencapai presidential threshold. Perolehan suara Partai Gerindra memang lebih baik dari PKS. Hal ini, menurut Anis, mengajarkan PKS untuk bersikap gentleman.

“Yang penting perannya, bukan posisinya, yang penting amalnya, bukan namanya. Ini satu prinsip yang akan membuat kita akan terus eksis dalam perjuangan apapun, termasuk politik,” tutur Anis Matta.

Anis mengakui, banyak pelajaran yang ia ambil dari konstelasi politik Indonesia, termasuk tentang hal fundamental agama seperti keikhlasan, keadilan, dan kerendahan hati. Anis menyebut nama Ketua Umum Partai Golongan Karya (Golkar), Aburizal Bakrie, sebagai salah satu bentuk contoh kerendahan hati.

“Partai (Golkar) ini dapat nomor 2 suara terbesar, capresnya nomor 3 di survey. Bayangkan dari seorang capres berubah menjadi timses. Padahal partainya nomor 2, Gerindra nomor 3. Kalau Aburizal Bakrie bisa rendah hati seperti itu, saya Anis Matta dan Gen AMPM harus lebih rendah hati dari itu,” cetus Anis.

Kerendahan hati semacam ini, menurut Anis, justru menunjukkan jiwa kepemimpinan seseorang. Sikap ini membawa pesan bahwa orientasi perjuangan PKS dan Gen AMPM adalah demi peran dan amal, bukan untuk posisi dan nama belaka.

“Mereka yang masuk ke politik untuk mengejar nama, akan kehilangan nama, yang mengejar posisi, akan kehilangan posisi. Tapi yang masuk ke politik untuk beribadah, akan mendapat lebih dari semua itu. Peran, bukan posisi. Amal, bukan nama. Jadikan itu jargon kita, dan insya Allah kita akan abadi dalam perjuangan,” ujar Anis.

Selanjutnya, Anis menuturkan tentang nilai keadilan yang ia dapatkan dari politik. Menurut politisi PKS ini, salah satu wujud sikap adil adalah dengan tidak memberi amanah kepada orang yang tidak sanggup memikulnya. Anis mengutip kisah Nabi Daud as dan Jaluth, yang tercantum dalam Al-Quran. Di sana disebutkan bahwa Daud sebagai raja, Allah anugerahi dengan basath, berupa fisik dan ilmu yang kuat. Hal ini Anis yakini ada dalam sosok Prabowo-Hatta.

“Siapapun namanya, kita punya tanggung jawab karena memilihnya, jadi jangan memberi beban pada orang yang pundaknya tidak kuat. Daftar pekerjaannya banyak, memajukan negara berpopulasi terbesar kelima di dunia. Cari siapa yang paling kuat pundaknya untuk memikul beban bangsa ini, dan yang paling kuat syarafnya memikirkan seabrek permasalahan negara ini,” pungkas Anis. (dnh)

0 comments:

Alhamdulillah wa'syukurilah Bersyukur padamu ya Allah Kau jadikan kami saudara, Indah dalam kebersamaan

UP DATE VIDEO PKS

TOTAL LAYANGAN BULAN INI

TRENDING

 
Copyright © PKS DPC Sumedang Utara - All Rights Reserved
    Facebook Twitter YouTube