Bandung – Deklarasi dukungan Gen AMPM
kepada Prabowo-Hatta tadi sore, (1/7), semakin meriah dengan hadirnya
tokoh inspirasi mereka, Anis Matta. Di hadapan sekitar 7500 audiens yang
memenuhi gedung Sasana Budaya Ganesha (Sabuga), Anis berterimakasih
atas dukungan Gen AMPM kepadanya.
“Saudara sudah memperjuangkan saya dan
PKS. Saya berterimakasih untuk itu semua. Perjuangan ini ada buahnya dan
buah ini kita gabung dengan buah yang orang lain perjuangkan menjadi
‘jus’. Nama ‘jusnya’ adalah Koalisi Merah Putih,” papar Anis.
Anis menambahkan, keputusan PKS mengusung Prabowo-Hatta telah melalui proses syuro’ yang matang. Ada beberapa hal yang menjadi pertimbangan PKS, antara lain fakta perolehan suara mereka yang tidak mencapai presidential threshold. Perolehan suara Partai Gerindra memang lebih baik dari PKS. Hal ini, menurut Anis, mengajarkan PKS untuk bersikap gentleman.
“Yang penting perannya, bukan posisinya,
yang penting amalnya, bukan namanya. Ini satu prinsip yang akan membuat
kita akan terus eksis dalam perjuangan apapun, termasuk politik,” tutur
Anis Matta.
Anis mengakui, banyak pelajaran yang ia
ambil dari konstelasi politik Indonesia, termasuk tentang hal
fundamental agama seperti keikhlasan, keadilan, dan kerendahan hati.
Anis menyebut nama Ketua Umum Partai Golongan Karya (Golkar), Aburizal
Bakrie, sebagai salah satu bentuk contoh kerendahan hati.
“Partai (Golkar) ini dapat nomor 2 suara
terbesar, capresnya nomor 3 di survey. Bayangkan dari seorang capres
berubah menjadi timses. Padahal partainya nomor 2, Gerindra nomor 3.
Kalau Aburizal Bakrie bisa rendah hati seperti itu, saya Anis Matta dan
Gen AMPM harus lebih rendah hati dari itu,” cetus Anis.
Kerendahan hati semacam ini, menurut
Anis, justru menunjukkan jiwa kepemimpinan seseorang. Sikap ini membawa
pesan bahwa orientasi perjuangan PKS dan Gen AMPM adalah demi peran dan
amal, bukan untuk posisi dan nama belaka.
“Mereka yang masuk ke politik untuk
mengejar nama, akan kehilangan nama, yang mengejar posisi, akan
kehilangan posisi. Tapi yang masuk ke politik untuk beribadah, akan
mendapat lebih dari semua itu. Peran, bukan posisi. Amal, bukan nama.
Jadikan itu jargon kita, dan insya Allah kita akan abadi dalam
perjuangan,” ujar Anis.
Selanjutnya, Anis menuturkan tentang
nilai keadilan yang ia dapatkan dari politik. Menurut politisi PKS ini,
salah satu wujud sikap adil adalah dengan tidak memberi amanah kepada
orang yang tidak sanggup memikulnya. Anis mengutip kisah Nabi Daud as
dan Jaluth, yang tercantum dalam Al-Quran. Di sana disebutkan bahwa Daud
sebagai raja, Allah anugerahi dengan basath, berupa fisik dan ilmu yang kuat. Hal ini Anis yakini ada dalam sosok Prabowo-Hatta.
“Siapapun namanya, kita punya tanggung
jawab karena memilihnya, jadi jangan memberi beban pada orang yang
pundaknya tidak kuat. Daftar pekerjaannya banyak, memajukan negara
berpopulasi terbesar kelima di dunia. Cari siapa yang paling kuat
pundaknya untuk memikul beban bangsa ini, dan yang paling kuat syarafnya
memikirkan seabrek permasalahan negara ini,” pungkas Anis. (dnh)
0 comments:
Alhamdulillah wa'syukurilah Bersyukur padamu ya Allah Kau jadikan kami saudara, Indah dalam kebersamaan