Berita PKS Pusat, Musyawarah XI Majelis Syura Partai Keadilan Sejahtera (PKS) masih alot, terutama dalam penentuan calon presiden (capres) yang akan diusung oleh partai berlambang bulan sabit kembar itu.
Musyawarah XI Majelis Syura Partai Keadilan Sejahtera (PKS) masih alot, terutama dalam penentuan calon presiden (capres) yang akan diusung oleh partai berlambang bulan sabit kembar itu.
Anggota Majelis Syura PKS Hidayat Nur Wahid mengatakan, setidaknya ada 2 hal yang terus dibicarakan terkait penetapan capres dari PKS. Yakni waktu penetuan dan jumlah capres yang akan diuji publik.
Menurut mantan Presiden PKS itu, anggota majelis syura hingga tadi Jumat 31 Januari 2014 malam masih membahas waktu penetapan. Dalam musyawarah sebelumnya diputuskan, penetapan capres dilakukan setelah pemilu legislatif digelar.
"Muncul usulan penentuan capres dilakukan sebelum pileg. Nah, ini juga masih dibahas. Semua bersuara, memberikan argumentasi. Jadi sampai saat ini masih dinamis," ujar Hidayat di kantor DPP PKS, Jumat 31 Januari.
Menurut Hidayat, saat ini PKS memiliki 5 capres yang disaring melalui pemilihan raya (pemira) yang digelar secara internal. Mereka akan diuji publik untuk dapat jadi capres pilihan. Lima nama tersebut dipilih mewakili unsur kedaerahan, seperti dirinya yang dipilih mewakili unsur masyarakat Jawa Tengah.
"Masing-masing dapat mewakili unsur kedaerahan. Saya misalnya mewakili Jawa, Pak Anis mewakili warga di Timur, Pak Aher mewakili Banten, Jakarta, dan Jawa Barat, Pak Tifatul mewakili Sumatera, dan Pak Nur Mahmudi mewakili Jawa Timur dan Madura," ujar Hidayat.
Kemungkinan lain kata Hidayat, uji publik hanya akan diikuti oleh 3 calon, 2 calon, atau bahkan hanya satu calon. Hal itu masih terus dibicarakan. Untuk menentukannya, majelis syura membentuk 3 komisi. Komisi inilah yang akan memutuskan langkah PKS kedepan termasuk penentuan capres.
"Besok (hari ini) akan disampaikan. Kalau tidak ada halangan, sore sudah ada hasilnya," tandas Hidayat.
Musyawarah XI Majelis Syura Partai Keadilan Sejahtera (PKS) masih alot, terutama dalam penentuan calon presiden (capres) yang akan diusung oleh partai berlambang bulan sabit kembar itu.
Anggota Majelis Syura PKS Hidayat Nur Wahid mengatakan, setidaknya ada 2 hal yang terus dibicarakan terkait penetapan capres dari PKS. Yakni waktu penetuan dan jumlah capres yang akan diuji publik.
Menurut mantan Presiden PKS itu, anggota majelis syura hingga tadi Jumat 31 Januari 2014 malam masih membahas waktu penetapan. Dalam musyawarah sebelumnya diputuskan, penetapan capres dilakukan setelah pemilu legislatif digelar.
"Muncul usulan penentuan capres dilakukan sebelum pileg. Nah, ini juga masih dibahas. Semua bersuara, memberikan argumentasi. Jadi sampai saat ini masih dinamis," ujar Hidayat di kantor DPP PKS, Jumat 31 Januari.
Menurut Hidayat, saat ini PKS memiliki 5 capres yang disaring melalui pemilihan raya (pemira) yang digelar secara internal. Mereka akan diuji publik untuk dapat jadi capres pilihan. Lima nama tersebut dipilih mewakili unsur kedaerahan, seperti dirinya yang dipilih mewakili unsur masyarakat Jawa Tengah.
"Masing-masing dapat mewakili unsur kedaerahan. Saya misalnya mewakili Jawa, Pak Anis mewakili warga di Timur, Pak Aher mewakili Banten, Jakarta, dan Jawa Barat, Pak Tifatul mewakili Sumatera, dan Pak Nur Mahmudi mewakili Jawa Timur dan Madura," ujar Hidayat.
Kemungkinan lain kata Hidayat, uji publik hanya akan diikuti oleh 3 calon, 2 calon, atau bahkan hanya satu calon. Hal itu masih terus dibicarakan. Untuk menentukannya, majelis syura membentuk 3 komisi. Komisi inilah yang akan memutuskan langkah PKS kedepan termasuk penentuan capres.
"Besok (hari ini) akan disampaikan. Kalau tidak ada halangan, sore sudah ada hasilnya," tandas Hidayat.
0 comments:
Alhamdulillah wa'syukurilah Bersyukur padamu ya Allah Kau jadikan kami saudara, Indah dalam kebersamaan