Home » » Belajar Dari Musibah Negeri Mesir

Belajar Dari Musibah Negeri Mesir

Written By Dedi E Kusmayadi Soerialaga on Senin, 10 Februari 2014 | 2/10/2014

Penganalisis sosial politik dunia Islam atau penganalisis antara bangsa pasti akan menyimpulkan bahwa ada dua krisis yang sedang berlaku dan saling bertautan antara satu dengan yang lainnya.

PERTAMA : KRISIS KEIMANAN DAN KEYAKINAN KEPADA ALLAH SWT

Krisis ini dapat dilihat dengan nyata apabila :

a.Hilangnya nilai-nilai kebaikan.
b.Berlakunya kerusakan yang merajalela.
c.Kemerosotan moral yang parah dan merata.
d.Semakin tingginya rasa kehampaan.
e.Manusia terlalu cenderung kepada materialisme.
f.Berlakunya penyalahgunaan kekayaan dan kekuasaan.

Diantara sebab-sebab kepada krisis itu adalah :

1.Adanya usaha-usaha dari institusi-institusi dan pemerintah untuk menghapuskan kekuatan agama dalam masyarakat.
2.Wujudnya usaha-usaha untuk mematikan dan memandulkan yayasan-yayasan pendidikan Islam.
3.Adanya usaha untuk merusakkan institusi keluarga yang merupakan tempat pendidikan utama bagi generasi muda dalam menanamkan nilai akhlak yang mulia.

Jalan keluar kepada krisis ini adalah dengan memperbaiki semua sebab-sebab yang membawa kepada krisis tersebut.


KEDUA : KRISIS HILANGNYA RASA AMAN DAN TIMBUL PERASAAN TAKUT

Krisis ini dapat dikesan apabila wujudnya ketakutan seseorang kepada orang lain serta ketakutan akan ketidaktentuan terhadap masa depan. Begitu pula ia timbul apabila seseorang merasa takut akan kehilangan sumber rezeki serta menjalani kehidupan yang tidak menentu.

Fenomena yang paling jelas dari krisis ini adalah penggunaan kekuatan yang berlebihan dalam menghadapi orang lain serta menggunakan segala macam cara untuk menguasai dan mengawal orang lain. Semua itu mengakibatkan timbulnya sikap kediktatoran dalam bentuk tindakan kezaliman, penindasan, permusuhan dan pelanggaran hak asasi manusia.

Diantara penyebab kepada krisis ini adalah hilangnya keadilan serta meratanya kerusakan, kezaliman, penindasan dan penguasaan ke atas orang lain. Penyelesaian kepada krisis ini adalah dengan mengembalikan kebebasan dan kemerdekaan di negara Islam dan umat Islam kerana kebebasan adalah suatu yang menjadi kewajiban dalam ajaran Islam dan salah satu rukun dari sistem sosial, politik, ekonomi, keyakinan dan  sebagainya.

Allah swt berfirman : “Maka barangsiapa yang ingin (beriman) hendaklah ia beriman, dan barangsiapa yang ingin (kafir) biarlah ia kafir.” (QS Al Kahfi : 29)


KEZALIMAN, PENINDASAN DAN PENYIKSAAN

Sesungguhnya hilangnya kebebasan dari negara-negara Islam sejak bertahun-tahun telah mengakibatkan kerusakan dan penyimpangan seperti yang kita saksikan pada hari ini.

Kita juga menyaksikan berlakunya kemerosotan dan keruntuhan moral, kezaliman dan penindasan, merampas hak asasi, memalsukan kehendak serta tidak ada maruah serta menampilkan akhlak yang buruk. Keadaan ini tidak akan menjadi baik jika kita tidak kembali kepada kebebasan yang telah digariskan oleh Islam iaitu :

a.Kebebasan yang memberikan kita kebebasan memilih dan melaksanakan kehendak.
b.Kebebasan memiliki cita-cita dan harapan.
c.Kebebasan yang dapat membuka kreativitas dalam segala lapangan meliputi bidang politik, ekonomi, pendidikan, sosial budaya, ilmu pengetahuan dan teknologi serta hubungan antara bangsa.


Hilangnya kebebasan bererti berlakunya penindasan dan kezaliman serta kembalinya penguasa-penguasa zalim yang merampas kehormatan dan hak asasi manusia.

Allah swt berfirman : “Dan orang-orang yang menyakiti orang-orang mukmin dan mu’minat tanpa kesalahan yang mereka perbuat, maka sesungguhnya mereka telah memikul kebohongan dan dosa yang nyata.” (QS Al Ahzab : 58)

Sabda Rasulullah saw : “Hancurnya langit dan bumi adalah lebih terhina di sisi Allah dari menyakiti seorang muslim.” (HR Tirmizi dan Nasai)

Tidak diragukan lagi bahwa akibat dari keras dan pahitnya realitas serta kuatnya tekanan dari dalam secara umumnya akan menyebabkan suatu bangsa mengalami kerusakan sistem yang berkuasa dan secara khususnya para aktivis dakwah :


1.Mengalami berbagai peperangan, tipu daya, tekanan dan penyiksaan.
2.Dihadapkan dengan berbagai tuduhan batil.
3.Diajukan ke pengadilan secara zalim.
4.Dihinakan kehormatan serta diperlecehkan keluarga mereka.
5.Dibelenggu gerakan dan kebebasan mereka.
6.Dirampas harta dan kekayaan mereka.
7.Dicabut jabatan dan pekerjaan mereka.

Adapun di luar, mereka dihadapkan dengan persekongkolan, rekaan cerita, projek dan agenda dengan maksud :
a.Menguasai dan mematahkan mereka.
b.Menjajah negara.
c.Mengotori kesucian.
d.Merampas sumber alam.
e.Mencabik-cabik persatuan.
f. Menghalangi kebangkitan.
g.Menghancurkan kekuatan.

Inilah hasil yang kita saksikan sekarang ini di bumi umat Islam di Palestin, Iraq, Afghanistan, Somalia, Sudan, Syria, Lebanon dan Mesir serta negara dan dunia Islam lainnya. Sistem diktator tidak ditujukan kecuali hanya kepada rakyat awam dengan berbagai alasan untuk tetap meneruskan kekuasaan dan mewujudkan mimpi penguasa. Ini adalah teori lama yang diperbaharui. Pertarungan antara hak dan batil akan terus diantara :
1.Pembela kebenaran dan penentangnya.
2.Orang-orang yang mencari kebenaran dan orang-orang yang memalsukannya.

Pertarungan ini akan berlangsung di mana para diktator saling berdialog dengan cara memonopoli kebenaran.

Orang-orang yang memandang dirinya mampu untuk mengepung alam ini dan menundukkannya dengan hawa nafsu mereka, seperti apa yang dilakukan oleh As Sisi di Mesir dan orang yang berada di sekitarnya; mereka tidak pernah membaca sejarah dengan baik.

Bacalah, agar mereka mengetahui akhir perjalanan kezaliman dan permusuhan. Mereka berakhlak buruk tanpa sedar bahwa akhir dari perjalanannya itu bagaikan api yang menyambar dedaun yang kering sehingga api tersebut membakarnya. Seperti itulah akhir dari ketamakan mereka.

As Sisi dan orang-orang di sekitarnya telah memakai pakaian kesewenangan serta menyandang pedang kesombongan. Mereka bermimpi akan keagungan kekaisaran tanpa mengetahui bahwa sejarah akan berputar. Putaran itu sangat cepat menghampiri setiap orang yang berbuat zalim.

Orang-orang kepercayaan Fir’aun pernah mengatakan kepada rajanya : “Apakah kamu membiarkan Musa dan kaumnya untuk membuat kerosakan di negeri ini (Mesir) dan meninggalkanmu serta tuhan-tuhanmu?”

Fir’aun menjawab dengan nada sombong : “Akan kita bunuh anak laki-laki mereka dan kita biarkan hidup perempuan-perempuan mereka dan sesungguhnya kita berkuasa penuh atas mereka” (QS Al-A’raf : 127)

Lalu suara kebenaran berkata : “Musa berkata kepada kaumnya : Mohonlah pertolongan kepada Allah dan bersabarlah; Sesungguhnya bumi ini kepunyaan Allah, dipusakakan-Nya kepada siapa sahaja yang dikehendaki-Nya dari hamba-hamba-Nya. Dan kesudahan yang baik adalah bagi orang-orang yang bertaqwa.” (QS Al-A’raf : 128)

Orang-orang yang zalim akan mendapatkan giliran putarannya dan rakyat sentiasa akan mencatat dalam buku sejarah mereka dengan tinta hitam bagi semua diktator yang bersikap dengan sewenang-wenang agar diumumkan kepada seluruh makhluk bahwa kebenaran tidak akan hilang kerana di belakangnya akan sentiasa ada yang berjihad untuk menentangnya.

Saat itu, akan dipenuhi janji Allah kepada orang-orang yang lemah : “Telah diizinkan (berperang) bagi orang-orang yang diperangi, kerana sesungguhnya mereka telah dianiaya. Dan sesungguhnya Allah benar-benar Maha Kuasa menolong mereka itu.” (QS Al-Hajj : 39)

“(Yaitu) orang-orang (yang mentaati Allah dan Rasul) yang kepada mereka ada orang-orang yang mengatakan: “Sesungguhnya manusia telah mengumpulkan pasukan untuk menyerang kamu, kerana itu takutlah kepada mereka”, maka perkataan itu menambah keimanan mereka dan mereka menjawab: “Cukuplah Allah menjadi Penolong kami dan Allah adalah sebaik-baik Pelindung.” Maka mereka kembali dengan nikmat dan kurniaan (yang besar) dari Allah, mereka tidak mendapat bencana apa-apa, mereka mengikuti keridhaan Allah. Dan Allah mempunyai kurniaan yang besar.” (QS Ali Imran : 173-174)

Sesungguhnya, “Janji yang sebenar-benarnya dari Allah. Allah tidak akan menyalahi janji-Nya, tetapi kebanyakan manusia tidak mengetahui.” (QS Ar-Ruum : 6)

Di hadapan kenyataan yang kelam dan suasana yang ironik ini, kita perlu sampaikan kepada umat secara umum bahwa janganlah kita menyerah dengan merendahkan diri dan berputus asa atau tunduk dengan merasa hina dan lemah.

Marilah kita semua renungkan firman Allah swt : “Janganlah kamu bersikap lemah, dan janganlah (pula) kamu bersedih hati, padahal kamulah orang-orang yang paling Tinggi (darjatnya), jika kamu orang-orang yang beriman. Jika kamu (pada perang Uhud) mendapat luka, Maka Sesungguhnya kaum (kafir) itupun (pada perang Badar) mendapat luka yang serupa. dan masa (kejayaan dan kehancuran) itu kami pergilirkan di antara manusia (agar mereka mendapat pelajaran); dan supaya Allah membezkan orang-orang yang beriman (dengan orang-orang kafir) supaya sebahagian kamu dijadikan-Nya (gugur sebagai) syuhada’ dan Allah tidak menyukai orang-orang yang zalim.” (QS Ali Imran : 139-140)

Sabda Nabi dan pemimpin kita yang tercinta saw saat menghadapi permusuhan : “Wahai Zat yang memiliki hari pembalasan, hanya kepada Engkau kami menyembah dan hanya kepada Engkau kami memohon pertolongan.”

Inilah yang kita jadikan bekalan dalam setiap rokaat dari setiap sholat.

Sesungguhnya apa yang berlaku sekarang adalah pelajaran-pelajaran yang amat berharga yang perlu diambil sebagai putaran kepada peristiwa-peristiwa sejarah silam.  


PELAJARAN PERTAMA : PERTARUNGAN ANTARA AL HAQ DAN AL BATHIL SERTA TENTERA HAQ DAN TENTERA BATHIL

Ini adalah hakikat yang tidak dapat dibantah lagi bahwa keduanya tidak akan pernah akur kecuali ‘hudnah’ dalam waktu yang sesaat.

Sirah Nabi saw telah mengajarkan kita bahwa Bani Khuzaah yang pernah memberikan pertolongan kepada perjuangan baginda pun akhirnya berkhianat hingga menghasilkan perang Khandaq.

Kemenangan sementara yang mereka relakan kepada golongan aktivis dakwah hanyalah gula-gula untuk melenakan aktivis dakwah agar terlupa di atas kejahatan dan makar-makar mereka yang lalu, sekarang dan akan datang.

Maka, jangan pernah lupa akan madah tarbiyah yaitu : “Ash Shiraa’ Bainal Haq Wal Baathil.”


PELAJARAN KEDUA : MUSUH-MUSUH DAKWAH BERSATU WALAUPUN MEREKA JUGA MENGALAMI PERGESERAN

Ini pelajaran kedua yang begitu terang benderang yaitu : “Al Kufru Millatu Waahidah.” (Kekufuran itu adalah satu kesatuan)

Apa pun baju dan simbol yang mereka pakai, walaupun di kalangan mereka juga berlaku perpecahan, mereka mampu melupakan perselisihan di antara mereka sendiri demi menghalau musuh mereka bersama iaitu golongan aktivis dakwah. Jika sudah selesai, maka mereka akan berselisih kembali.

“Tahsabuhum jami’an wa quluubuhum syatta.” (Kamu menyangka mereka bersatu padahal hati mereka berpecah belah)

Pemikiran mereka sama saja seperti mereka yang liberal, sekular, zionis Yahudi atau golongan pelampau Kristian yang duduk di berbagai penjuru dunia.


PELAJARAN KETIGA : TIDAK ADA KESEPADUAN SESAMA AKTIVIS DAKWAH

Perhatikan nasihat Rabbani ini : “Adapun orang-orang yang kafir, sebahagian mereka menjadi pelindung bagi sebahagian yang lain. Jika kamu (hai Para Muslimin) tidak bersatu, niscaya akan berlaku kekacauan di muka bumi dan kerosakan yang besar.” (QS Al Anfal : 73)

Sungguh sedih, ketika Presiden Muhammad Mursi dijatuhkan melalui kudeta tentera, justeru Hizb An Nur, kerajaan Arab Saudi serta beberapa kerajaan Arab lain di Semenanjung Arab  malah mendukung penggulingan tersebut, bahkan memberikan ucapan selamat kepada presiden baru.

Padahal ini bertentangan dengan aqidah Ahlus Sunnah wal Jamaah yang melarang memberontak kepada pemimpin yang sah lagi soleh.

Bukankah ini yang selalu mereka canangkan bahwa tidak boleh memberontak dan menjatuhkan pemimpin yang dipilih secara sah oleh rakyat, bahkan mereka menggelar para pemberontak dan penderhaka tersebut sebagai ‘khawarij’.

Berkata Imam An Nawawi Rahimahullah : “Ada pun nasihat untuk para imam kaum Muslimin adalah :

Dengan membantu mereka di atas kebenaran, mentaati mereka, memerintahkan mereka dengan ketaatan, dan memperingatkan mereka dengan cara lembut dan santun, memberitahu mereka ketika mereka melalaikan hak kaum Muslimin, tidak memberontak, dan menyatukan hati kaum Muslimin untuk mentaatinya.

Berkata Al Khathabi Rahimahullah : Di antara bentuk nasihat untuk mereka adalah :

Solat di belakang mereka, jihad bersama mereka, menunaikan zakat, tidak memberontak dan mengangkat senjata jika melihat adanya kezaliman pada mereka atau perilaku yang buruk, tidak memperdayai mereka dengan pujian-pujian dusta, dan mendoakan mereka dengan kebaikan. Semua ini nasihat bagi para imam kaum Muslimin dalam pengertian para khalifah dan selain mereka yang menguruskan urusan kaum Muslimin, dari kalangan para penguasa.

Inilah yang masyhur dan ini juga yang dikatakan oleh Al Khathabi.

Kemudian dia berkata : Ada juga yang mentakwil bahwa pemimpin di sini adalah para ulama’ dan nasihat bagi mereka adalah dengan menerima pandangan mereka, mengikuti mereka dalam masalah hukum, dan berbaik sangka kepada mereka.” (Diambil dari ‘Al Minhaj Syarh Shahih Muslim.’)

Jangan sampai hanya kerana presidennya dari Ikhwanul Muslimin, maka pemberontakan dan penggulingan adalah sah serta tidak peduli samada dia soleh atau tidak, berprestasi atau tidak, pokoknya jika dari Ikhwan, maka ia boleh digulingkan?

Ada juga golongan yang diam, tidak mengambil peduli namun masih memuncungkan mulut sambil berkata dengan nada sinis bahwa Mursi adalah presiden yang terpilih melalui proses demokrasi yang kufur, kata mereka.


PELAJARAN KEEMPAT : PENTINGNYA KEKUATAN MEDIA

Di Mesir sendiri, kita digembar gemborkan melalui berita demonstrasi anti Mursi, seakan-akan mereka mendominasi suasana di sana. Padahal mereka (golongan liberal, sekular dan Kristian) adalah minoriti. Bahkan memutar belitkan berita adalah halal bagi mereka sehingga merubah hakikat peristiwa juga adalah suatu perkara biasa sahaja walaupun itu termasuk dalam kategori zalim!

“Fabaddalal ladziina zhalamuu qaulan ghairalladzi qiila lahum” (Dan orang-orang zalim itu merubah kata-kata yang tidak dikatakan kepada mereka.)

Sebaliknya, aksi sokongan untuk Mursi tidak mendapat liputan berita yang sewajarnya. Mereka tidak tertarik untuk menjadikannya sebagai bahan berita, walaupun aksi sokongan tersebut jauh lebih besar.

Kenapa mereka tidak tertarik untuk menyiarkannya?
Apakah juga kerana ideologi yang berbeda?
Jika memang begitu, apakah belum cukup alasan bagi para aktivis dakwah untuk memiliki Media sendiri? Bukan satu, bahkan buatlah seribu!

Kita memiliki banyak sumber manusia dan kekayaan serta mampu untuk bergerak ke arah itu, namun adakah kita mempunyai kemauan yang kuat ke arah itu?


PELAJARAN KELIMA : PENTINGNYA MENDAKWAHKAN PARA TENTERA

Ya! Mereka adalah sebahagian dari mad’u kita dan bukan musuh kita. Mereka mempunyai muncung senjata manakala kita pula mempunyai fikrah Islam. Paduan keduanya adalah penting bagi menghasilkan kekuatan untuk menjaga agama dan wilayah negara.

Oleh yang demikian, Imam Hasan Al Banna pernah mengatakan bahwa di antara ‘Syumuliatul Islam’ adalah ‘Akhlaq wa Quwwah’ (Akhlak dan kekuatan). Semua ini penting agar muncung senjata mereka tidak diarahkan kepada aktivis dakwah apalagi jamaah solat melainkan dihalakan kepada musuh-musuh Islam dan kaum Muslimin.


PELAJARAN KEENAM : SABAR TIADA HENTI

Inilah jalan dakwah dan apa yang dialami oleh Ikhwanul Muslimin dengan berbagai sejarah panjang penangkapan, penyiksaan, pengusiran dan pembunuhan yang mereka alami samada di Mesir atau di negara lain, dahulu dan sekarang adalah pengulangan kepada apa yang dialami oleh ‘Junudul Haq’  dari kalangan generasi pertama.

Jika kita mengkaji sejarah Fir’aun, niscaya kita akan dapati terdapat persamaan antara apa yang dilakukannya dengan yang dilakukan oleh As-Sisi ketika ini. Skenario yang mereka berdua tempuh juga sama. Menurut Sejarawan Mesir, Dr Raghib As Sirjani, sekurang-kurangnya, skenario tersebut bisa dibagikan menjadi lima episode :


EPISOD PERTAMA : KUDETA

Sebagaimana tertera di dalam Al-Qur’an :

“Semoga kita mengikuti ahli-ahli sihir jika mereka adalah orang-orang yang menang.” (QS Asy Syu’ara : 40)

Ini sama dengan kenyataan As-Sisi yang mengatakan bahwa ia mendengar dan berusaha untuk melayani tuntutan rakyat dalam demonstrasi 30 Jun 2013.


EPISOD KEDUA : PEMBERIAN MANDAT

Tertera dalam ayat berikut : “Dan berkata Firaun (kepada pembesar-pembesarnya): “Biarkanlah aku membunuh Musa dan hendaklah ia memohon kepada Tuhannya, kerana sesungguhnya aku khuatir dia akan menukar agamamu atau menimbulkan kerosakan di muka bumi.” (QS Al Mu’min : 26)

As-Sisi meminta pendokongnya turun ke jalanraya secara besar-besaran untuk memberikan mandat kepadanya agar ia dapat membubarkan demonstrasi pro-Mursi melalui kekerasan dengan alasan untuk meluruskan revolusi karena Presiden Mursi dikatakan sudah merusakkan semangat revolusi.


EPISOD KETIGA : ANCAMAN PEMBUBARAN DENGAN PAKSA

Tertera dalam ayat berikut : “(Fir’aun berkata), “Maka sesungguhnya aku akan memotong tangan dan kaki kamu sekalian dengan bersilang secara bertimbal balik, dan sesungguhnya aku akan menyalib kamu sekalian pada pangkal pohon kurma dan sesungguhnya kamu akan mengetahui siapa di antara kita yang lebih pedih dan lebih kekal siksanya.” Mereka berkata: “Kami sekali-kali tidak akan mengutamakan kamu daripada bukti-bukti yang nyata (mukjizat), yang telah datang kepada kami dan daripada Tuhan yang telah menciptakan kami; maka putuskanlah apa yang hendak kamu putuskan. Sesungguhnya kamu hanya akan dapat memutuskan pada kehidupan di dunia ini saja.” (QS Thaha : 71-72)

As-Sisi dan pegawai tenteranya mengulang-ngulang akan ancaman pembubaran secara paksa dengan memberi ‘ultimatum’ 48 jam bagi menyelesaikan kemelut pemerintahan Mursi, namun para pendukung Mursi tetap bertahan dengan jumlah penunjuk perasaan yang semakin besar.


EPISOD KEEMPAT : PEMBANTAIAN

Tertera dalam ayat berikut : “Maka setelah kedua golongan itu saling melihat, berkatalah pengikut-pengikut Musa : “Sesungguhnya kita benar-benar akan tersusul.” (QS Asy-Syu’ara : 61)

Pembantaian segera berlaku di mana orang-orang yang beriman dalam jumlah yang sedikit dan tidak bersenjata dikepung di tepi laut oleh tentera Fir’aun yang murka.

Begitulah juga yang berlaku di medan Rabaah Al Adawiyah dan An Nahdhah di mana mereka yang tidak mempunyai apa-apa senjata dikepung dan kemudiannya digempur habis-habisan melalui helikopter, penembak tepat, gas pemedih mata, jentolak dan kereta-kereta perisai yang mengorbankan banyak nyawa.


EPISOD KELIMA : KESELAMATAN ORANG-ORANG YANG BERIMAN

Tertera di dalam Al Qur’an akan keyakinan seorang pemimpin yang berkata kepada pengikutnya : “Sekali-kali tidak akan tersusul; sesungguhnya Tuhanku besertaku, kelak Dia akan memberi petunjuk kepadaku.” (QS Asy-Syu’ara : 62)

Diperlukan keyakinan seperti keyakinan Nabi Musa as kepada pertolongan Allah swt sehingga datanglah pertolongan tersebut.

“Dan Kami tenggelamkan golongan yang lain itu.” (QS Asy-Syu’ara : 66)

Jika kita merenung kepada proses kelahiran bayi, biasanya akan terdapat rasa sakit. Tapi, pada saat yang sama, itu merupakan petanda akan datangnya sebuah khabar gembira iaitu petanda akan hadirnya sebuah kehidupan baru melalui kelahiran seorang bayi.

Umat Islam dalam beberapa tahun terakhir merasakan berbagai kesakitan dan penderitaan akibat kelakuan atau perangai Fir’aun zaman moden.

“Sesungguhnya Fir’aun telah berbuat sewenang-wenang di muka bumi dan menjadikan penduduknya berpecah belah, dengan menindas segolongan dari mereka, menyembelih anak laki-laki mereka dan membiarkan hidup anak-anak perempuan mereka. Sesungguhnya Fir’aun termasuk orang-orang yang berbuat kerosakan.” (QS Al Qashash : 4)

Namun janji Allah swt pasti akan tiba iaitu mereka yang tertindas oleh kekuatan Fir’aun akan diberi pertolongan.

“Dan Kami hendak memberi kurniaan kepada orang-orang yang tertindas di bumi itu dan hendak menjadikan mereka pemimpin dan menjadikan mereka orang-orang yang mewarisi, dan akan Kami teguhkan kedudukan mereka di muka bumi dan akan Kami perlihatkan kepada Fir’aun dan Haman beserta tenteranya apa yang selalu mereka khuatirkan dari mereka itu .” (QS Al Qashash : 5 – 6)


FIRASAT IMAM HASAN AL BANNA

Sesungguhnya Ikhwan adalah orang-orang yang sentiasa memikul risalah Islam dan amanah dakwah.

Mereka adalah orang-orang yang sentiasa bersiap siaga menanggung risiko dalam menjejaki jalan dakwah yang telah Allah gariskan.

Tujuan dakwah mereka adalah untuk :

a.Merealisasikan nilai-nilai Islam.
b.Menyebarkan keadilan.
c.Menghormati hak asasi manusia.
d.Mencegah kezaliman dan kediktatoran.
e.Menguatkan ikatan persaudaraan iman, kemanusiaan dan keadilan.


“Agar kami mempunyai alasan (pelepas tanggungjawab) kepada Tuhanmu, dan supaya mereka bertaqwa.” (QS Al A’raf : 164)

Rasulullah saw pernah berdoa kepada Allah ketika menghadapi manusia yang menolak dakwahnya di Thaif, bahkan mengusirnya dengan doa :

“Ya Allah, tunjukilah kaumku kerana mereka tidak mengetahui.”

Imam Hasan Al Banna pernah mengingatkan kepada anggota Ikhwanul Muslimin dalam  “Risalah Antara Kelmarin dan Hari Ini” seperti berikut :

“Orang-orang yang zalim akan memerangi kamu dengan berbagai cara dan akan berusaha mematikan cahaya dakwah kamu. Mereka akan meminta bantuan kepada pemerintah yang lemah, yang berakhlak buruk dan golongan yang (pada satu masa) menghulur tangan mengharapkan bantuan mereka dan (dalam masa yang lain) menghulur tangan menindas dan memusuhi kamu.

Kamu perlu berhati-hati terhadap keburukan dan permusuhan yang mereka lancarkan.

Semua musuh dakwah akan tergerak dan bangkit melihat dakwah kamu dengan melontarkan segala tuduhan dan persangkaan. Mereka akan berusaha menyandarkan segala kekurangan dan mempropagandakan kepada masyarakat dengan bentuk yang sangat buruk. Mereka melakukan itu kerana mereka bersandar kepada kekuatan dan kekuasaan serta kewangan.

“Mereka ingin memadamkan cahaya (agama) Allah dengan mulut (ucapan-ucapan) mereka, dan Allah tidak menghendaki selain menyempurnakan cahaya-Nya, walaupun orang-orang yang kafir tidak menyukai.” (QS At-Taubah : 32)

Dengan semua tentangan itu, kamu akan memasuki masa-masa ujian dan tribulasi. Kamu akan dipenjara, ditangkap, diusir, hak kamu akan disekat, rumah dan harta kamu akan disita. Kamu akan menghadapi masa ujian ini dengan cukup lama.

“Apakah manusia itu mengira bahwa mereka dibiarkan (sahaja) mengatakan: ‘Kami telah beriman’, sedang mereka tidak diuji lagi?” (QS Al Ankabut : 2)

Tetapi Allah telah menjanjikan dan menyediakan untuk kamu, setelah ujian itu suatu kemenangan bagi hamba-Nya yang berjuang dan menyediakan ganjaran bagi orang-orang yang beramal di jalan-Nya.

“Wahai orang-orang yang beriman, sukakah kamu Aku tunjukkan suatu perniagaan yang dapat menyelamatkan kamu dari azab yang pedih?” (QS Ash Shaff : 10)

“Maka kami berikan kekuatan kepada orang-orang yang beriman terhadap musuh-musuh mereka, lalu mereka menjadi orang-orang yang menang.” (QS Ash Shaff : 14)

Apakah kamu mahu tetap menjadi tentera Allah?

Wahai Ikhwah, berpegang teguhlah kamu kepada manhaj Islam dan risalah yang kamu pikul. Islam yang menerangi hati dan perangai kamu. Teguhlah dan bersabarlah serta kuatkan ukhuwah kamu. Bertaqwalah kamu kepada Allah agar kamu beruntung.

Ketahuilah bahwa kemenangan itu seiring dengan kesabaran. Setelah kesusahan akan datang kemudahan. Perjuangan Islam itu meletihkan dan memerlukan waktu yang lama yang menuntut kita untuk sentiasa memperbaharui tekad dan kemahuan. Jika sudah demikian, niscaya kamu akan mendapatkan apa yang telah Allah janjikan.

Wahai Ikhwah, masa lalu kamu adalah masa kejayaan dan kehormatan. Masa kini pasti akan berlalu dan masa depan insyaAllah akan menjadi kemuliaan bagi kamu, selama kamu berpegang kepada agama dengan menguatkan hubungan kepada Allah. Majulah terus dan Allah akan memberikan taufiq serta pertolongannya.”

“Sesungguhnya Allah pasti akan menolong orang yang menolong (agama)-Nya. Sesungguhnya Allah benar-benar Maha Kuat lagi Maha Perkasa.” (QS Al Hajj : 40)
Ya Allah, sesungguhnya roda kezaliman dan keadilan Islam akan sentiasa berputar. Tetapkanlah kaki kami di atas keadilan Islam dalam mengharungi mehnah dan tribulasi yang ditimbulkan oleh pemerintah yang zalim serta kurniakanlah kepada kami kemenangan dan pertolongan dariMu

0 comments:

Alhamdulillah wa'syukurilah Bersyukur padamu ya Allah Kau jadikan kami saudara, Indah dalam kebersamaan

UP DATE VIDEO PKS

TOTAL LAYANGAN BULAN INI

TRENDING

 
Copyright © PKS DPC Sumedang Utara - All Rights Reserved
    Facebook Twitter YouTube