Masalah penghentian
Kurikulum 2013 oleh Menteri Kebudayaan Pendidikan Dasar dan Menengah,
Anis Baswedan sangat dirasakan oleh Dinas Pendidikan, Pemuda, dan
Olahraga (Dikpora) Kota Surakarta. Hal ini diketahui saat Komisi IV DPRD
Solo mengadakan audiensi mengenai permasalahan kurikulum ini, Senin
(12/1) di Gedung DPRD Kota Surakarta.
Sekretaris Komisi IV DPRD Solo, Asih Sunjoto Putro mengatakan
pemberlakuan dua kurikulum yang berbeda dalam satu tahun ajaran masih
sangat membingungkan walaupun sudah muncul Peraturan Menteri-nya.
"Dalam Permendiknas Nomor 160 Tahun 2014 disebutkan sekolah yang
sudah menggunakan Kurikulum 2013 selama tiga semester dilanjutkan
kurikulumnya, sedangkan bagi sekolah yang baru satu semester disarankan
untuk kembali ke Kurikulum 2006. Namun, ada sekolah yang baru satu
semester, tetapi tetap memakai Kurikulum 2013. Hal ini sangat
membingungkan," ujarnya.
Selain itu, Asih juga mengatakan berubahnya kurikulum hanya dalam
semester yang berbeda akan menimbulkan banyak permasalahan bagi sekolah.
"Misalnya, jika sekolah semester ganjil menggunakan Kurikulum 2013,
sedangkan di semester genap menggunakan Kurikulum 2006. Hal ini tentu
akan bermasalah dalam rapot siswa kelak. Sebagai contoh, pelajaran
Teknologi Informasi Komputer di Kurikulum 2006 ada, sedangkan di
Kurikulum 2013 tidak ada. Bagaimana nanti menyesuaikan nilai rapotnya?
Mengenai buku pelajaran juga. Selama ini Dinas menyediakan buku untuk
Kurikulum 2013, terus bagi yang memilih Kurikulum 2006 bagaimana
penyediaan bukunya?" ujar politisi Partai Keadilan Sejahtera (PKS) Solo
ini.
Lebih lanjut, Asih mengatakan dalam jangka waktu yang lama, adanya
perbedaan kurikulum tiap sekolah akan berimbas saat penyesuaian siswa
baru, yaitu ketika sekolah asalnya menggunakan kurikulum yang berbeda.
"Saat siswa masuk ke sekolah yang menggunakan kurikulum yang berbeda
dengan sekolah asalnya, ini akan membuat bingung siswa itu. Hal ini
karena metode pembelajaran dalam kurikulum itu berbeda drastis," lanjut
Asih.
Asih mengharapkan program-program pemerintah pusat untuk tidak
terkesan kurang terencana sehingga membingungkan dinas di bawahnya dan
masyarakat.
"Program pusat terkesan kurang terencana dengan baik sehingga dinas
pun merasa kesulitan untuk menjelaskan ke masyarakat. Koordinasi dari
pusat maupun provinsi sangat penting agar masyarakat tidak dibuat
bingung tentang permasalahan ini," pungkasnya.
Sumber: Humas PKS Solo
0 comments:
Alhamdulillah wa'syukurilah Bersyukur padamu ya Allah Kau jadikan kami saudara, Indah dalam kebersamaan