HOME
Jakarta - Calon presiden berlatar belakang militer dinilai masih memiliki cukup peluang dalam Pemilu Presiden 2014.
Pengamat politik Ramlan Surbakti mengatakan masyarakat masih menganggap militer selalu melahirkan pemimpin yang tegas sehingga masih membutuhkan pola kepemimpinan yang tegas tersebut.
"Militer menjadi salah satu kekuatan di Indonesia yang melahirkan pemimpin-pemimpin berkarakter," katanya usai menjadi pembicara tunggal dalam diskusi Evaluasi Kritis Pemilu dan Demokrasi" yang digelar Populis Center, baru-baru ini.
Menurut Ramlan dicalonkannya Prabowo Subiantoro, Pramono Edhie Wibowo, Wiranto, Endriartono Sutarto, dan yang lainnya mempertegas bahwa militer tidak kehabisan stok pemimpin.
Bahkan baru-baru ini ada partai politik yang mendorong nama Panglima TNI Jenderal Moeldoko dalam bursa capres.
Bisa saja, lanjutnya, saat ini masyarakat mendorong Moeldoko maju menjadi capres tapi itu bukan karena dia seorang militer melainkan karena memang memiliki jiwa seorang pemimpin.
"Jadi semua itu bukan karena nama-nama itu orang militer tapi karena mereka memiliki karakter sebagai pemimpin. Mereka tegas, dan itu saat ini dibutuhkan masyarakat," ujarnya dalam rilis Populis Center, Sabtu (8/3/2014)
Sementara itu Partai Keadilan Sejahtera (PKS) telah menggelar Pemilihan Rakyat (Pemira) sebagai ajang penjaringan calon presiden (capres) dari partai kader tersebut.
Hasilnya, tiga nama kader internal PKS dipilih dan dianggap layak dimajukan sebagai capres yakni Hidayat Nur Wahid, Anis Matta, dan Ahmad Heryawan.
Namun untuk cawapresnya, partai kader tengah menimbang-nimbang calon berlatar belakang militer.
Politisi PKS Gamari Sutrisno mengatakan di internal PKS, beberapa nama berlatar militer memang tengah dipertimbangkan untuk dicalonkan.
Beberapa nama itu antara lain mantan Panglima TNI Djoko Santoso serta sejumlah tokoh berlatar belakang militer lainnya terutama sosok kapabel yang pernah mengisi posisi strategis di TNI.
"Di internal, yang berkembang ada beberapa nama. Coba tanya ke DPP yang punya kapasitas untuk itu. Yang saya dengar, memang seperti itu," katanya.
Pengamat politik Ramlan Surbakti mengatakan masyarakat masih menganggap militer selalu melahirkan pemimpin yang tegas sehingga masih membutuhkan pola kepemimpinan yang tegas tersebut.
"Militer menjadi salah satu kekuatan di Indonesia yang melahirkan pemimpin-pemimpin berkarakter," katanya usai menjadi pembicara tunggal dalam diskusi Evaluasi Kritis Pemilu dan Demokrasi" yang digelar Populis Center, baru-baru ini.
Menurut Ramlan dicalonkannya Prabowo Subiantoro, Pramono Edhie Wibowo, Wiranto, Endriartono Sutarto, dan yang lainnya mempertegas bahwa militer tidak kehabisan stok pemimpin.
Bahkan baru-baru ini ada partai politik yang mendorong nama Panglima TNI Jenderal Moeldoko dalam bursa capres.
Bisa saja, lanjutnya, saat ini masyarakat mendorong Moeldoko maju menjadi capres tapi itu bukan karena dia seorang militer melainkan karena memang memiliki jiwa seorang pemimpin.
"Jadi semua itu bukan karena nama-nama itu orang militer tapi karena mereka memiliki karakter sebagai pemimpin. Mereka tegas, dan itu saat ini dibutuhkan masyarakat," ujarnya dalam rilis Populis Center, Sabtu (8/3/2014)
Sementara itu Partai Keadilan Sejahtera (PKS) telah menggelar Pemilihan Rakyat (Pemira) sebagai ajang penjaringan calon presiden (capres) dari partai kader tersebut.
Hasilnya, tiga nama kader internal PKS dipilih dan dianggap layak dimajukan sebagai capres yakni Hidayat Nur Wahid, Anis Matta, dan Ahmad Heryawan.
Namun untuk cawapresnya, partai kader tengah menimbang-nimbang calon berlatar belakang militer.
Politisi PKS Gamari Sutrisno mengatakan di internal PKS, beberapa nama berlatar militer memang tengah dipertimbangkan untuk dicalonkan.
Beberapa nama itu antara lain mantan Panglima TNI Djoko Santoso serta sejumlah tokoh berlatar belakang militer lainnya terutama sosok kapabel yang pernah mengisi posisi strategis di TNI.
"Di internal, yang berkembang ada beberapa nama. Coba tanya ke DPP yang punya kapasitas untuk itu. Yang saya dengar, memang seperti itu," katanya.
(sumber)
0 comments:
Alhamdulillah wa'syukurilah Bersyukur padamu ya Allah Kau jadikan kami saudara, Indah dalam kebersamaan