Home » » Lima Kelengkapan Yang Akan Memacu Kehebatan Sebuah Kepimpinan

Lima Kelengkapan Yang Akan Memacu Kehebatan Sebuah Kepimpinan

Written By Dedi E Kusmayadi Soerialaga on Sabtu, 01 Maret 2014 | 3/01/2014


Kepimpinan adalah keperluan naluri umat manusia untuk kelangsungan kehidupannya karena manusia adalah makhluk sosial di mana kecenderungannya untuk hidup berinteraksi dan bersosial memberinya petunjuk agar hidupnya lebih teratur dalam kumpulannya.

Keteraturan tersebut tidak mungkin dicapai tanpa wujudnya sebuah sistem yang mengatur tatacara dan pola hidup mereka dan sistem tersebut mestilah dilakukan oleh orang-orang yang mengelola dan melaksanakan segala peraturan yang berlaku demi merealisasikan tujuan dan maksud mereka.

Sepanjang sejarah kemanusiaan, kepimpinan menjadi keperluan hidup atau dengan kata lain “Tiada kehidupan tanpa kepimpinan”.

Memahami makna yang sama juga, Imam Hasan Al Banna pernah berkata : “Pemimpin adalah unsur penting dakwah dan tidak ada dakwah tanpa kepimpinan.”

Kepimpinan dalam terminologi Islam dikenali dengan istilah-istilah yang berbagai antara lain:
- Imamah.
- Qiyadah.
- Khilafah.
- Imarah.
- Ulil Amri.
- Ri’asah.
Dalam bahasa Inggeris  disebut “leadership”.

Dalam sejarah kepimpinan umat manusia, Islam memandang bahwa pengutusan para rasul adalah “Intisari Kepimpinan”.

Ini adalah kerana dengan diutusnya para rasul, ia sebenarnya adalah untuk memimpin umat manusia membawa mereka dari kegelapan kepada cahaya yang terang benderang. Allah swt menjelaskan bahwa tiada satu umat yang wujud kecuali Allah mengutus seorang manusia pilihanNya yang mampu :

- Menegakkan prinsip dan nilai islah.
- Memperbaiki aqidah.
- Meluruskan perilaku-perilaku yang menyimpang di tengah masyarakat.

Firman Allah swt : “Dan sesungguhnya Kami telah mengutus rasul pada tiap-tiap umat (untuk menyerukan): Sembahlah Allah dan jauhilah thagut sesembahan selainNya.” (QS An-Nahl : 36)

Oleh kerana beratnya tugas yang dipikul oleh para rasul iaitu membimbing dan membawa umat manusia ke jalan yang benar, maka sifat-sifat kompeten yang asas yang dimiliki oleh mereka juga merupakan kesan dari posisi mereka sebagai pemimpin, yaitu :

1. Shiddiq (jujur).
2. Amanah (penuh tanggungjawab).
3. Fathonah (bijaksana).
4. Tabligh (menyampaikan misi).

Sifat-sifat itu pulalah yang sebenarnya diperlukan oleh pemimpin yang ingin berjaya dalam melaksanakan misinya di tengah umat. Ia merupakan sifat asas bagi para pemimpin umat dari kalangan para nabi dan rasul Allah swt.

PERTAMA : SHIDDIQ
Ia adalah visi hidup seorang muslim karena hidup ini berasal dari Yang Maha Benar (Jujur), maka hidup mestilah benar dan dirumuskan dengan benar dan baik. Shiddiq akan memunculkan konsep pengurusan dan kepimpinan efektif dan efisien. Efektif dapat diukur dengan pencapaian tujuan secara benar dan tepat, sedangkan efisien dapat diukur dengan keluhuran kegiatan dengan teknik dan metoda yang tidak mubazir dan tidak sia-sia.


KEDUA : AMANAH
Amanah artinya tanggung jawab. Ia bisa pula bermakna sebuah kepercayaan dan kredibilititas yakni kemampuan melaksanakan tugas dengan benar dan baik. Jika Shiddiq merupakan visi hidup, maka amanah adalah misi hidup setiap muslim, artinya setiap pemimpin sebenarnya melaksanakan tugas kepimpinan dan kewajiban kemaslahatan umat dengan penuh amanah dan tanggungjawab dengan cara melaksanakannya secara benar sesuai dengan peraturan agama dan perlembagaan yang berlaku serta baik dan sesuai dengan etika dan akhlak sebagai seorang tokoh ikutan umat, karena Allah hanya dapat ditemui dengan ridha dan diridhai yaitu apabila amanah ditepati.


KETIGA :  FATHANAH
’Fathanah’ maknanya kebijaksanaan dan dengan bahasa yang lain ia melibatkan penggunaan intelektual untuk mencapai sesuatu yang benar dan baik iaitu dengan mengerahkan segala potensi antara lain akal; kerana itu Allah swt selalu ’menyindir’ orang yang menolak kebenaran dengan firmanNya, ”Afalaa Ta’qiluun” (adakah kamu menggunakan akalmu), ’Awalam yatafakkaruun’ (apakah mereka tidak berfikir?) dan sebagainya.

Implikasi politik dari sifat ’Fathanah’ adalah segala aktivitias sebenarnya dilakukan berdasarkan ilmu, kebijaksanaan dan memaksimumkan potensi akal. Ini adalah kerana  kejujuran, amanah dan kredibilitas tidak hanya cukup dalam kepimpinan, tetapi mesti ada kebijaksanaan agar tidak mudah terperangkap dalam tipu muslihat orang lain. Islam juga tidak mengajarkan pemisahan antara ”Work Hard and Work Smart”, bahkan keduanya mesti berjalan seiring secara harmoni dan seimbang.

KEEMPAT : TABLIGH
Ia berarti menyampaikan, iaitu menyampaikan visi dan misi pembinaan umat sebagaimana semestinya. ’Tabligh’ juga boleh bermakna pemimpin yang melaksanakan komunikasi dengan masyarakatnya. Implikasi politik dari sifat ’tabligh’ ini antara lain kemampuan berkongsi dengan masyarakat dan institusi-institusi yang membantunya serta memiliki sikap perihatin iaitu empati dan kepedulian terhadap sesama ahli masyarakat sehinggakan ’Tabligh’ dalam kepimpinan merupakan Prinsip Komunikasi Perseorangan atapun massa, atau bisa juga disebut sebagai sistem Pengurusan Terbuka.


KEPIMPINAN DALAM DAKWAH

Kepimpinan dalam dakwah adalah sifat dan ciri tingkah laku pemimpin yang mengandungi kemampuan untuk mempengaruhi dan mengarahkan daya kemampuan seseorang atau kelompok bagi mencapai tujuan dakwah yang telah ditetapkan.

Dengan kata lain pemimpin dakwah adalah orang yang menggerakkan orang lain yang ada di sekitarnya untuk mengikutinya dalam proses mencapai tujuan dakwah.

Seorang pemimpin dakwah mestilah berusaha mengembangkan motivasi dalam diri sasaran dakwah serta mengarahkan motivasi tersebut ke arah tujuan dakwah.

Selain itu ia juga perlu memiliki sifat-sifat dan ciri-ciri dinamik yang dapat mempengaruhi dan menggerakkan orang ke arah satu tujuan sehingga terciptalah suatu suasana dinamik di kalangan pengikutnya yang terarah dan bertujuan. Selain ciri-ciri pemimpin secara umum, Islam menggariskan ciri pemimpin yang paling penting yaitu keimanan dan ketaatan kepada Allah swt.


KEPIMPINAN DALAM ORGANISASI

Pemimpin merupakan kekuatan utama di sebalik kejayaan sesebuah organisasi dan untuk melahirkan sebuah organisasi yang mantap dan teguh, diperlukan kepimpinan bagi menolong organisasi untuk mencapai sesebuah visi tentang apa yang akan berlaku serta memobilisasikan organisasi ke arah visi tersebut.

Pemimpin juga mempunyai peranan yang aktif dalam segala bentuk masalah yang berhubungan dengan keperluan-keperluan anggota organisasinya di mana seorang pemimpin mestilah berusaha agar kelompok yang dipimpinnya dapat merealisasikan tujuan organisasi dalam kerjasama yang produktif, kerana walaupun anggota dalam organisasi mempunyai keyakinan yang sama namun mereka sering pula memiliki pandangan yang berbeza mengenai sesebuah tugas dan misi yang perlu dilaksanakan.

Pemimpin mesti bijak untuk mengintegrasikan pandangan anggota organisasinya yang menyeluruh mengenai situasi dalam kelompok dan luar kelompok. Pandangan tersebut hendaklah mampu diterima oleh semua anggota organisasi yang berkaitan.


Dalam susunan atau tingkatan kepimpinan, ada lima (5) kelengkapan yang akan memacu kehebatan sesebuah kepimpinan.

ke 1 : Individu yang kerkeupayaan tinggi
Menghasilkan sumbangan yang produktif melalui keterampilan, pengetahuan, skil dan cara bekerja yang baik.

Ke 2 : Ahli yang menyumbang
Menyumbang melalui keupayaan individu bagi mencapai objektif kumpulan dan bekerja dengan efektif dengan rekan lain dalam satu kumpulan.

ke 3 : Pengurus Yang Kompeten
Mengurus manusia dan sumber lain ke arah suatu gerak kerja yang efektif dan berkesan dalam memenuhi objektif yang telah ditetapkan.

ke 4 : Pemimpin yang berkesan
Menggerakkan komitmen dan usaha yang bersungguh-sungguh ke arah visi yang jelas dan termaktub yang merangsang kepada ketetapan yang lebih baik.

ke 5 : Eksekutif
Membentuk kehebatan yang berterusan melalui perpaduan mufakat antara kerendahan diri dan cita-cita yang profesional.   

Pernahkah kita mendengar ungkapan berikut : “Baik adalah musuh kepada hebat”.

Banyak orang sudah merasa puas dengan melakukan sesuatu yang baik sehingga mereka berhenti berusaha untuk menjadi lebih baik, untuk akhirnya menjadi yang terbaik (hebat).

Namun tidak hanya demikian bagi pemimpin yang mempunyai 5 perlengkapan  di mana mereka tidak akan berhenti berjuang untuk melakukan yang terbaik yang bisa mereka kerjakan dan mereka tidak akan berhenti untuk sentiasa berjuang untuk menghasilkan sesuatu yang paling baik (hebat).

Siapakah pemimpin 5 perlengkapan tersebut?

Jika kita melihat adanya kejayaan yang berterusan dan tidak nampak seorangpun yang menonjolkan diri sebagai pahlawan maka di situlah adanya pemimpin 5 
kelengkapan.

Penelitian yang dilakukan oleh pakar pengkaji perniagaan menunjukkan bahwa perniagaan yang dapat bertahan di posisi puncak untuk waktu yang lama (sekitar 15 tahun atau lebih), yaitu perniagaan yang berhasil melebihi prestasi pasaran di dalam industri yang digelutinya, umumnya dimanage oleh para eksekutif dengan karakteristik seperti berikut : 

PERTAMA : RENDAH DIRI
Jika pemimpin biasa akan berusaha menarik perhatian dunia pada prestasi yang dilakukannya dan berfokus pada diri sendiri, maka pemimpin 5 kelengkapan melakukan yang sebaliknya.

Mereka melakukan yang terbaik untuk banyak tanpa banyak bicara. Sedapat mungkin, mereka cenderung untuk mengalihkan topik pembicaraan dari prestasi mereka kepada prestasi dan dukungan orang-orang yang ada di sekitar mereka.

Mereka mengatakan bahwa orang-orang di sekitar merekalah yang berperanan lebih penting dalam meraih kejayaan dan dengan kerendahan dirinya itulah yang menyebabkan mereka disayangi dan dihormati oleh handai taulan, keluarga dan masyarakat.

KEDUA : SEDERHANA
Selain rendah diri, para pemimpin 5  juga memilih untuk hidup secara sederhana dan tidak berlebihan. Mereka juga tidak menuntut untuk diperlakukan secara istimewa oleh orang-orang di sekitar mereka. Pada saat ia beristirahat di rumah, ia juga lebih suka memakai pakaian seperti orang kebanyakan yang dibeli di pasa raya atau toko biasa.

KETIGA : KEYAKINAN YANG KUAT

Seorang pemimpin esekutif lebih cenderung untuk memiliki keyakinan untuk mendapat kejayaan. Keyakinan yang kuat ini mengeluarkan tenaga dan semangat yang luar biasa untuk berjuang bagi meraih kejayaan yang diyakininya tersebut. Segala masalah, halangan, kesulitan, bahkan krisis ekonomi sekalipun tidak dapat mematahkan semangatnya untuk meraih kejayaan.

Mereka berkeyakinan bahwa manusia, walau siapapun mereka memiliki derajat yang sama. Keyakinannya ini terus dipegang dengan teguh sehingga ia berjaya menikmati kemenangan yang luar biasa.

KEEMPAT : CITA-CITA DALAM MELAKUKAN YANG TERBAIK

Pemimpin 5 kelengkapan selalunya berusaha melakukan yang terbaik untuk setiap pekerjaan yang menjadi tanggung jawabnya. Terbaik di sini tentu saja bukan terbaik hanya untuk dirinya sendiri, melainkan terbaik untuk banyak orang.

Ia tidak akan berhenti, sebelum ia berhasil mempersembahkan karyanya yang terbaik. Api cita-cita untuk melakukan yang terbaik sentiasa dipelihara dengan baik dalam dirinya sendiri, maupun dalam organisasi yang dipimpinnya agar ia tidak padam.

Para pemimpin 5 kelengkapan percaya bahwa keinginan kuat untuk sentiasa melakukan yang terbaik akan membuahkan inovasi dan perubahan yang positif.

KELIMA : TEGAS DALAM BERTINDAK
Ketika seorang pemimpin
5 kelengkapan  memiliki keyakinan untuk berhasil, mereka tidak akan tinggal diam bahkan mereka akan bertindak untuk bergerak ke arah mencapai kejayaan.

Dalam bertindak, mereka tidak segan-segan untuk bertindak dengan tegas, jika memang itu yang diperlukan untuk menyingkirkan akar permasalahan yang mengganggu perjalanan bagi membawa para pendukungnya menuju kejayaan.

KEENAM : MENABUR KHIDMAT UNTUK MASA DEPAN
Sebuah organisasi boleh saja menjadi organisasi terkemuka di suatu ketika di bawah kepimpinan seorang pemimpin tertentu. Namun, setelah pemimpin itu sudah tidak ada lagi  di situ, maka organisasi itu mula menghadapi masalah dan goyang.

Pemimpin 5 kelengkapan tidak memikirkan kejayaan sesaat, tetapi apa yang difikirkan adalah suatu kejayaan yang berterusan. Semua keputusan yang diambil sentiasa berorientasikan kepada kejayaaan yang berterusan sehingga sampai ke  generasi masa yang akan datang.

Untuk itu, mereka tidak merasa sombong untuk menyimpan kepada  diri  sendiri semata-mata, seluruh kepandaian, pengalaman dan keterampilan yang mereka miliki.

Sejak mereka masih menjabat jabatan sebagai pemimpin, mereka telah menyiapkan calon-calon pemimpin masa depan sebagai generasi penerusnya.

Tidak heran apabila kita melihat ada organisasi yang tetap melahirkan kejayaan walaupun pemimpin mereka sudah banyak berganti.


APAKAH YANG AKAN DILAKUKAN PEMIMPIN 5 KELENGKAPAN?
Setelah kita mengenali karakteristik pemimpin 5 kelengkapan, seterusnya kita tentu ingin tahu apakah yang mereka lakukan untuk meraih kejayaan.

PERTAMA : PILIH ORANG DAHULU KEMUDIAN BARU TENTUKAN TUJUAN
Jika pemimpin biasa menentukan tujuan terlebih dahulu lalu baru mengumpulkan orang, pemimpin 5 kelengpapan melakukan yang sebaliknya.

Mereka memilih dan mengumpulkan orang-orang yang tepat terlebih dahulu, sebelum akhirnya bersama-sama menentukan kejayaan yang akan diraih. Orang-orang yang terbaik pada posisi yang tepat akan menjadi satu pasukan yang hebat untuk meraih kejayaan.

Mereka tidak perlu lagi dimotivasi karena mereka telah memiliki motivasi diri. Mereka tidak perlu terlalu diawasi karena mereka telah memiliki sikap positif dan keterampilan yang tinggi sehingga seorang pemimpin mampu melakukan konsentrasi untuk mengatur kendali dan memastikan bahwa arah pergerakan organisasi yang dipimpinnya benar-benar berada di landasan yang tepat.

Jika, ternyata arah pergerakan perlu diubah, maka orang-orang pilihan ini tidak akan menghadapi kesukaran untuk menyesuaikan diri karena mereka bersama-sama terlibat untuk meraih kejayaan.

Dalam memilih, para pemimpin 5 kelengkan biasanya lebih memusatkan perhatian mereka kepada sikap bukannya pendidikan, keterampilan ataupun pengalaman.

Ketika orang-orang yang terbaik dengan sikap yang positif sudah berhasil direkrut, ia tidak akan segan-segan untuk menyanjungi mereka jauh lebih besar dari yang diberikan oleh organisasi-organisasi lain.

KEDUA : MENGENALI REALITAS TANPA KEHILANGAN KEYAKINAN UNTUK BERJAYA
 
Pemimpin 5 kelengkapan sentiasa melihat pada realitas. Mereka juga tidak malu-malu untuk mengakui :
- Kelemahan yang mereka miliki.
- Kesulitan yang dihadapi.
- Krisis yang mesti ditanggung.

Jika seandainya mereka tidak mampu untuk menunjukkan prestasi atau mempersembahkan yang terbaik di satu bidang, maka mereka akan mengalihkan perhatian kepada bidang lain yang mereka yakini bisa unggul dibandingkan dengan bidang yang digeluti sebelumnya.

KETIGA : BERJUANG UNTUK MENJADI YANG TERBAIK
Jika kita tidak boleh menjadi yang terbaik di satu bidang, tinggalkan bidang tersebut dan carilah bidang lain yang bisa kita jadikan tempat berpijak untuk menghasilkan yang terbaik.

Inilah sikap yang ditunjukkan oleh pemimpin
5 kelengkapan. Mereka akan memilih bidang di mana mereka boleh mempersembahkan karya terbaik. Jika bidang pilihan sudah ditentukan, maka mereka akan berjuang segigih mungkin untuk tampil terbaik (untuk orang ramai, dengan kesan yang menjangkau waktu yang panjang, sehingga ke masa depan) dalam semua tindakan dan keputusan yang mereka ambil.

KEEMPAT : MEMILIKI DISIPLIN YANG TINGGI
Para pemimpin 5 kelengkapan sentiasa menunjukkan kedisiplinan diri yang tinggi hampir di semua bidang.
Mereka sangat berdisiplin dalam menggunakan waktu yaitu :
-Dalam memenuhi sasaran dakwah.
-Dalam memenuhi tarikh sasaran yang ditetapkan.
-Dalam mengatur keseimbangan kegiatan mereka di pejabat, keluarga dan masyarakat.
Mereka juga berdisiplin dalam menerapkan prinsip-prinsip kejayaan yang mereka yakini, misalnya prinsip untuk sentiasa melakukan yang terbaik.

KELIMA : MEMANFAATKAN TEKNOLOGI
Banyak pemimpin yang memanfaatkan teknologi untuk menciptakan perubahan, namun banyak berlaku di mana mereka seringkali berakhir dengan dimanfaatkan oleh teknologi yang perkembangannya diluar kendalian mereka. 

Para pemimpin 5 kelengkapan ini memanfaatkan teknologi untuk mendukung kegiatan organisasi mereka untuk menjadi yang terbaik. Jika teknologi baru dirasakan tidak menambah nilai secara signifikan bagi kejayaan organisasi yang dipimpinnya, maka mereka tidak akan secara ikut-ikutan menggunakan teknologi baru tersebut. Mereka akan hanya menggunakan teknologi sebagai kemudahan yang akan memperlancarkan lagi usaha-usaha bagi mencapai sasaran dakwah mereka.

KEENAM : BERKEMBANG DENGAN RODA PERUBAHAN
Perubahan, walaupun merupakan bahagian yang tidak terpisah dari sebuah pertumbuhan, namun ia selalunya akan dimulai dengan ketidaksenangan.

Para pemimpin gear 5 sedar akan hal ini sehingga mereka tidak menciptakan perubahan yang mendadak yang sangat menyakitkan dan yang kemungkinan besar akan berakhir dengan kegagalan (disebabkan banyaknya halangan dan penolakan dari banyak pihak).

Sebaliknya, perubahan dijadikan sebagai sesuatu yang sentiasa ada (sebahagian dari budaya organisasi) di mana perubahan dirancang dan diterapkan secara bertahap dengan tujuan untuk mencapai kejayaan yang berterusan.

Oleh yang demikian kepimpinan
5 kelengkapan merupakan salah satu kunci lompatan sesebuah organisasi dari ‘Baik’ menjadi ‘Hebat’.

Kepimpinan 5 kelengkapan memberi makna sebagai suatu tingkatan dalam memimpin yang tidak memerlukan jabatan serta tanpa perlu melakukan banyak perkara untuk mempengaruhi orang lain. Para pemimpin diperingkat ini mampu mewujudkan keseimbangan antara kerendahan diri dan pribadi dan cita-cita profesional. Mereka memiliki cita-cita, namun cita-cita itu ditujukan untuk kemajuan organisasi, bukan untuk diri sendiri.

Pemimpin  5
kelengkapan akan menjauhkan diri mereka dari kepentingan pribadi dan memusatkan tenaga dan cita-citanya untuk membangun organisasi. Ini bukan berarti pemimpin  5 kelengkapan tidak memiliki cita-cita, bahkan justeru ia dilihat sebagai pemimpin 5 kelengkapan yang memiliki cita-cita dan kemauan yang besar untuk memajukan dan mengembangkan organisasi.

Dalam diri pemimpin 5
kelengkapan tersebut, terdapat kombinasi yang unik antara kehendak cita-cita dengan kerendahan diri.

KEPIMPINAN 5 KELENGKAPAN DALAM PERSPEKTIF DAKWAH
Organisasi dakwah memerlukan pola kepimpinan gear 5, di mana dalam diri seorang pemimpin berpadu antara kerendahan diri dengan cita-cita profesional.

Kerendahan diri merupakan syarat agar organisasi dakwah akan semakin diterima dalam masyarakat. Kesombongan dan sikap yang bongkak merupakan penghalang sampainya dakwah kepada masyarakat dan ianya berpotensi untuk menjadi sikap penolakan masyarakat terhadap peribadi dan organisasi tersebut.

Masyarakat secara umumnya sangat menghargai kesantunan sikap bahkan mereka akan merasa selesa jika sikap ini diposisikan secara tepat dan seimbang sehingga ia tidak akan diperlekehkan, direndahkan, dihina atau diejek. Usaha memuliakan orang lain ini memerlukan sikap kerendahan diri. Ini bukan sikap rendah diri yang negatif, bahkan ia merupakan sikap yang mulia dan indah yang justeru mengangkat pelakunya pada kedudukan yang terhormat.

Pemimpin tidak akan :
- Terhina karena menampilkan sikap kerendahan diri, kesederhanaan dan kesantunan.
- Hilang kewibawaannya kerana ia bersikap rendah diri serta berani bergaul dengan masyarakat dan pihak yang dipimpinnya.

Namun, pemimpin akan dijauhi oleh anggotanya dan juga dibenci oleh masyarakat umum apabila menampakkan sikap-sikap sombong, meninggi diri, pantang dikritik, tertutup serta tidak dapat menerima masukan dari orang lain dan sentiasa menempatkan dirinya pada posisi menara gading yang tidak tersentuh oleh anggota organisasinya.

Pada masa yang sama, pemimpin 5  kelengkapan memiliki cita-cita profesional. Mereka memiliki semangat yang kuat, cita-cita yang hebat untuk memajukan organisasi dakwah. Berbagai cara dan usaha mereka tempuhi agar dapat membawa organisasi dakwah dari baik’ menjadi hebat. Berbagai cara pengurusan diterapkan untuk mengembangkan organisasi dakwah bagi mencapai visi dan tujuan-tujuannya.

Citi-cita ini barangkali dalam bahasa dakwahnya disebut sebagai tumuhat. Bukan cita-cita yang bersifat negatif, namun  dalam arti keinginan untuk maju yang kuat demi kemaslahatan dakwah dan umat.

Cita-cita yang negatif adalah apabila ianya bersifat pribadi dan seluruh keinginan tersebut sekadar untuk kepentingan dirinya sendiri. Dalam perspektif dakwah, ciri cita-cita ini bersifat pribadi atau cita-cita untuk kebaikan organisasi, dapat dilihat dari ketaatan terhadap mekanisma organisasi.

Cita-cita yang bersifat pribadi apabila tidak mengindahkan peraturan dan mekanisma organisasi, maka semua keinginan itu semata-mata merupakan refleksi dari visi dan keinginan peribadi dan bukannya sebagian dari usaha untuk memajukan dan mengkonsolidasikan potensi organisasi dakwah.


MENYIAPKAN DIRI MENUJU PEMIMPIN DAKWAH 5 KELENGKAPAN
Apakah semua orang boleh menjadi pemimpin 5 kelengkapan?

Jawabannya pasti: BISA.!!!

Dalam konteks dakwah, semua aktivitas dakwah adalah pemimpin pada tahap masing-masing. Pemimpin bagi diri, keluarga dan masyarakat. Sebagian memikul amanah sebagai pemimpin dalam struktur organisasi diperingkat daerah, negeri dan pusat.

Banyak kalangan meyakini bahwa kemampuan memimpin adalah sesuatu yang sifatnya bawaan dari kelahiran, namun sesungguhnya memimpin adalah sesuatu yang bisa dipelajari.


Kuncinya ada pada sikap :
- Keterbukaan terhadap masukan.
- Kemauan untuk berubah.

Tanpa dua perkara tersebut, seseorang tidak akan pernah membangun sesuatu yang lebih besar dan lebih abadi. Orang-orang ini bekerja berdasarkan apa yang akan mereka dapatkan seperti kemasyhuran, keuntungan, pujian, kekuasaan dan lain sebagainya, bukan berdasarkan apa yang ingin mereka bangun, ciptakan dan sumbangkan untuk kebaikan organisasi.

Orang-orang yang terbuka terhadap masukan dan memiliki kemahuan untuk berubah, mereka memiliki peluang untuk terus mengembangkan diri dan menjadi pemimpin  5 kelengkapan

Penilaian diri pribadi, kesadaran akan pengembangan diri, bimbingan para mentor dan guru serta orang-orang terdekat, juga pengalaman hidup yang hebat akan dapat mempercepatkan kita untuk menjadi pemimpin 5 kelengkapan.

Pada era dakwah sekarang ini, Kepimpinan 5 kelengkapan sangat dirasakan keperluannya. Kita memerlukan sebanyak mungkin pemimpin yang bersikap rendah diri namun memiliki cita-cita yang sangat kuat untuk memajukan organisasi dakwah.

Jika banyak orang memiliki kualitas pemimpin 5 kelengkapan, maka dapat dipastikan bahwa kita akan dengan cepat :

- Meraih kejayaan yang berterusan.
- Menciptakan sebuah negara dengan rakyat yang hidup saling mendukung dan bukan saling curiga mencurigai ataupun memusuhi antara satu dengan yang lain.
- Melahirkan suasana damai dan sejahtera (tidak bermusuhan dan tidak saling menjatuhkan).

Apakah kita tidak ada pemimpin 5 kelengkapan?
Jika ada, di manakah para pemimpin 5 kelengkapan ini bersembunyi?
Sudahkah kita melihat di sekeliling kita?
Jika kita menemui mereka, bergurulah kepada mereka.
Jika belum, ciptakan dan tanamkan kualitas kepimpinan 5 kelengkapan pada diri kita sendiri.

Ia bukanlah sesuatu yang mustahil karena kita mampu untuk menjadi pemimpin 5 kelengkapan yang diimpikan tersebut.
Ya Allah, berilah kemudahan kepada kami untuk kami menggilap potensi yang diberikan olehMu bagi melahirkan pemimpin yang berjiwa hamba namun memiliki cita-cita dan kekuatan himmah untuk menegakkan kalimahMu di muka bumi ini.

0 comments:

Alhamdulillah wa'syukurilah Bersyukur padamu ya Allah Kau jadikan kami saudara, Indah dalam kebersamaan

UP DATE VIDEO PKS

TOTAL LAYANGAN BULAN INI

TRENDING

 
Copyright © PKS DPC Sumedang Utara - All Rights Reserved
    Facebook Twitter YouTube