Home » » Obralan Sore : Revisi UU Pemilu Hanya Menguntungkan Pihak Kapitalis

Obralan Sore : Revisi UU Pemilu Hanya Menguntungkan Pihak Kapitalis

Written By Dedi E Kusmayadi Soerialaga on Kamis, 06 Maret 2014 | 3/06/2014

Wani Piro??
"Benar ya sobat dengan adanya "Revisi Pemilu tahun 99" hanya menguntungkan bagi kapitalis". kataku pada sahabat SMA yang aktif di PDIP.

"Ia sebab reformasi kemarin kita sudah kabobolan...dengan direvisinya UU pemilu jadi pemilihan langsung yang jelas-jelas menguntungkan pihak kapitalis" kata sahabat SMA ku yang aktif di PDIP.

"Mau benar sebelah mana negara ini kalau ditentuin sama yang punya duit alias kapitalis... dengan agama yang nggak jelas dan juga tidak punya ideologi yang jelas" kata sahabatku dari PDIP

"Jadi kesimpulanannya pemilihan langsung ini cuma untuk melanggengkan kaum kapitalis... dan sebalikna menindas kaum kecil". kata sahabatku juga

"ya kalau di Sumedang masih mending karena masih kebanyakan teman atau sahabat yang bermain di politik, dan mudah-mudahan mereka amanah". kataku.

"Namun jika lihat di Kota-kota besar, dalam skala Nasional." kataku.

"Jelas-jelas para calon penghuni senayan diisi oleh kaum kapitalis," kata sahabatku.

"Jadi ya bertanggung siapa bruur," kataku .

"Yang bertanggung jawab dalam hal ini, Penghuni senayan hasil pemilu thn 99 yang sudah merevisi UU pemilu jadi pemilihan langsung," kata sahabatku.

"Sebenernya kita sedang digusur sama Yahudi ke arah peradaban mahluk individualis dan kapitalis, makanya sama mereka kapitalis Indonesia jadi sasaran empuk untuk melaksanakan paham di Negeri Kita", kata sahabatku.

"Benar, cuma masyarakat kecil dan awam seperti kita tak merasakan itu," Kataku.


"Jadi hasil kebijakan Senayan nggak bakal ada kabijakan yang merugikeun kaum kapitalis." katanya mengakhiri obrolan.



Kurang lebih inti kelemahan pemilihan langsung adalah :

- Pudarnya nilai-nilai kebersamaan/gotong-royong yang jadi cirinya budaya yang tinggi nilainya, yang sudah jadi ciri budaya warisan dari nenek moyang kita yang sudah turun temurun.

- Pemilihan langsung merupakan salah satu sebab utama yang menggusur kultur masyarakat ka arah masyarakat individualisime.

- Pemilihan langsung merupakan salah satu praktek dari demokrasi liberal yang sudah jelas berbanding tibalik dengan demokrasi pancasila sila ka 4.

- Demokrasi liberal mungkin cocok diterapkeun di Amerika, tapi sabaliknya di Indonesia belum tentu bagus. Sebab budaya dan geo politik yang berbeda 180 darajat. Heem USA / Amerika 
jadi acuan..

- Sedangkan budaya dalam geo politik juga yang harus jadi acuan untuk mengatur dalam sistem pelaksanaan dalam praktek politik dalam mengatur tata cara mengolah negara.

- Pemilihan langsung ini telah menimbulkan konflik horizontal disemua tingkatan. Mulai dari tingkat skala kabupaten/kota, propinsi dan  nasional.

- Pemilihan langsung menurut analisa sengaja oleh amerika yang dimotori oleh Yahudi melalui agen-agennya yang diinstalkeun ke negara indonesia melalui para elite / DPR hasil pemilu 99,  supaya bangsa ini jadi terkotak-kotak, kita bisa lihat, masalah selalu tidak ada selesainya, selalu diributkan dari tahun ka tahun. Yang tujuan intinya amerika,  mereka tenang tak ada yang mengotak-ngatik mengexploitasi sumber daya alam yang ada dibumi pertiwi ini. Contoh : Freefort, minyak, gas..dsb.

- Pesan sponsor amerika di era reformasi.. memang sedikit... cuma minta pemilihan dirubah jadi pemilihan langsung...kalau dilihat secara sepintas sepertinya tak berpengaruh. Namun kalau kita lihat akibat-akibatnya kalau di hitung secara ekonomi terasa mahal, baik dari segi moral, moral bangsa jadi rusak. 

- Konflik antar parpol dari dulu juga sudah ada....tapi sekarang dengan pemilihan langsung membuat konflik dan konflik didalam parpol istillah sunda nya "silih siku silih dedetkeun". Kadang jeung dulur ge diaradu...(Kadang sesama saudara juga berbeda pendapat, apalagi sama orang lain). Apalagi di kota-kota besar yang sosio kulturilnya masyarakatnya beragam.

- Masyarakat tidak bisa disalahkan.. karena sistem pemilihan langsung yang menggusur mau tak mau  mencetak masyarakat pragmatis...politik transaksional dimana-mana...Anda Mau dipilih....? kata kebanyakan masyarakat = WANI PIRO....!!! #faktapolitikindonesia

- Dari seleksi buat caleg juga sudah nggak ada  peluang buat kader yang bagus bisa lolos jadi jadi kontestan pemilu...sebab dari awal penjaringan sudah ditentukan untuk seorang caleg itu yang jadi syarat utamanya itu  mesti ada/punya duit minimal sekian ratus.  Sedangkeun kebanyakan kader partai yang bagus kurang finansial.

Akankah semua ini kita biarkan...?

Cag ah baraya hanca..

0 comments:

Alhamdulillah wa'syukurilah Bersyukur padamu ya Allah Kau jadikan kami saudara, Indah dalam kebersamaan

UP DATE VIDEO PKS

TOTAL LAYANGAN BULAN INI

TRENDING

 
Copyright © PKS DPC Sumedang Utara - All Rights Reserved
    Facebook Twitter YouTube