Home » , » Isu Gunung Ciremai Hanya Untuk Jegal PKS

Isu Gunung Ciremai Hanya Untuk Jegal PKS

Written By Dedi E Kusmayadi Soerialaga on Kamis, 06 Maret 2014 | 3/06/2014

Bagi masyarakat Jabar Isu yang digembar-gemborkan Gunung Ciremai sangat ramai bahkan di berbagai twiter dan facebook group menyebar berita ini entah sekedar ikut-ikutan atau memang sengaja menyebarkan berita palsu karena muatan politis. . Tak ada angin, tak ada badai, tiba-tiba berhembus isu Gunung Ciremai di Jawa Barat dijual ke PT Chevron Corporation seharga Rp 60 triliun.

Bukan cuma itu, Chevron konon dikabarkan telah menguasai lima gunung lainnya di Jawa Barat. Isu tersebut berkembang luas di media sosial.

Pihak Istana Kepresidenan dan Gubernur Jawa Barat Ahmad Heryawan pun buka suara membantah tudingan itu.

Staf Khusus Presiden Bencana dan Bantuan Sosial Andi Arief membantah isu yang beredar di media sosial yang menyatakan Gunung Ciremai di Jawa Barat telah dijual kepada Chevron Rp60 Triliun.

"Tidak ada kebijakan atau dalam rencana sekalipun menjual Gunung Ciremai kepada Chevron dengan harga Rp60 triliun," katanya di Jakarta, Senin (3/3), seperti dikutip dari laman Sekretariat Kabinet.

Gubernur Jawa Barat Ahmad Heryawan menyatakan kabar yang tersiar di dunia maya atau internet bahwa Gunung Ciremai akan dijual ke perusahaan minyak asal Amerika Chevron Corporatin sebesar Rp60 triliun adalah berita bohong atau hoax.

"Informasi tentang Gunung Ciremai akan dijual ke Chevron itu adalah hoax, berita bohong," kata Ahmad Heryawan, di Kota Bandung, Senin (3/3).

Seperti biasa, semakin dibantah, semakin banyak informasi beredar di media sosial terkait penjualan Gunung Ciremai tersebut.

Informasi terbaru misalnya,  PT. Chevron Pasific Indonesia, yang merupakan perusahaan bergerak dalam bidang minyak dan gas di Indonesia,  ingin kuasai sektor bisnis hulu minyak, dan gas di Provinsi Jawa Barat.

Hal iti dibuktikan dengan sudah dikuasainya lima gunung, untuk menjalankan rencana mereka. Lima gunung tersebut di antaranya Gunung Patuha, Gunung Gede, Gunung Salak, Gunung Pangrango, dan Gunung Halimun.

Kelima gunung tersebut berhasil dikuasai oleh Chevron hanya dalam kurun waktu lima tahun sejak 2009 silam, dan rencananya perusahaan yang berasal dari Amerika Serikat ini akan ada tujuh gunung lagi yang akan dikuasai wilayah Jawa Barat.

Dari tujuh gunung yang mereka targetkan, tinggal beberapa gunung yang belum mereka kuasai, yaitu Gunung Ciremai dan Gunung Papandayan. Rencananya di tahun 2014 ini, tepatnya pada bulan Juni gunung tertinggi di Jawa Barat (Ciremai) akan mereka tundukan.

Mengapa Chevron mengincar gunung-gunung di Jawa Barat? Perusahaan asal Amerika Serikat ini, bergerak di bidang Gheotermal (panas bumi). 

Perusahaan ini mengincar wilayah yang memiliki energi panas bumi. Seperti diketahui, panas bumi (geothermal) adalah sumber energi panas yang terkandung di dalam air panas, uap air, dan batuan bersama mineral ikutan dan gas lainnya.

Secara genetik semuanya tidak dapat dipisahkan dan untuk pemanfaatannya diperlukan proses penambangan.

Panas bumi merupakan energi baru dan terbarukan (EBT) relatif ramah lingkungan, terutama karena tidak memberikan kontribusi gas rumah kaca, sehingga perlu didorong dan dipacu perwujudannya.

Pemanfaatan panas bumi akan mengurangi ketergantungan terhadap bahan bakar minyak sehingga dapat menghemat cadangan minyak bumi.

Potensi energi panas bumi di Indonesia mencakup 40% potensi panas bumi dunia, tersebar di 251 lokasi pada 26 provinsi dengan total potensi energi 27.140 MW atau setara 219 miliar ekuivalen barrel minyak.

Wilayah Jawa Barat terkenal dengan sumber air panasnya, sumber geothermalnya. Karena itulah, wilayah ini diincar banyak perusahaan asing.

Sangat Syarat Muatan Politis

Bagi masyarakat awam, informasi di atas sangat mungkin benar. Tetapi lain bagi pengamat politik dan ilmu pemerintahan dari Universitas Katolik Parahyangan (Unpar) Bandung, Asep Warlan Yusuf.

Di mata Asep,  kabar akan dijualnya Gunung Ciremai ke Chevron Corporation beberapa waktu lalu sarat unsur politik.

"Saat ini sedang musimnya, bagaimana cara untuk menjatuhkan lawan politik. Dan semua kandidat yang akan maju pilpres pun mengalami hal yang sama," kata Asep Warlan ketika dihubungi Antara melalui telepon, Rabu (5/3).

Ia menduga, kabar penjualan Gunung Ciremai kepada Chevron bisa saja sengaja dihembuskan untuk menjatuhkan Gubernur Jabar Ahmad Heryawan (Aher).

Terlebih, lanjut dia, saat ini Aher menjadi salah satu kandidat Calon Presiden RI yang diusung oleh PKS pada Pemilu 2014.

"Jadi, jelang pilpres seperti saat ini, semua pihak yang terlibat dalam pemilu akan terus mencari cara melemahkan lawan politiknya," kata dia.

Ia menuturkan, pelaku tersebut sengaja menjatuhkan lawan politiknya agar bisa memunculkan tokoh yang diinginkan.

"Sehingga serangan itu untuk memunculkan figur yang seolah-olah bersih di mata masyarakat," katanya.

Selain itu, lanjut dia, fenomena serangan politik yang biasa dilakukan di tanah air cenderung mengenyampingkan nilai keadaban dan sportivitas.

"Caranya bukan sehat, tapi menjatuhkan lawan politiknya sudah masuk ke kampanye hitam. Itulah kehancuran demokrasi kita," ujarnya

0 comments:

Alhamdulillah wa'syukurilah Bersyukur padamu ya Allah Kau jadikan kami saudara, Indah dalam kebersamaan

UP DATE VIDEO PKS

TOTAL LAYANGAN BULAN INI

TRENDING

 
Copyright © PKS DPC Sumedang Utara - All Rights Reserved
    Facebook Twitter YouTube