Partai Keadilan Sejahtera Jawa Barat mengaku tidak terlibat atas bertebarannya atribut sosialisasi pengusungan Ahmad Heryawan (Aher) sebagai calon presiden. Berdasarkan pantauan, saat ini di sejumlah jalanan Kota Bandung terpasang 'billboard' berukuran besar terkait pencapresan Aher.
Selain itu, atribut lainnya seperti kaos dan selebaran pun turut disebarkan untuk mengenalkan pencapresan Aher. Ketua Dewan Pimpinan Wilayah PKS Jabar, Tate Qomarudin menilai, penyebaran atribut sosialisasi pencapresan tersebut dilakukan oleh tim internal Aher dan sejumlah relawan.
Sebab, menurut Tate, usai terpilihnya tiga nama kandidat capres hasil Pemilihan Rakyat (Pemira), DPW PKS di seluruh Indonesia harus bersikap netral. "Meski sebelum pemira kami berjuang untuk menggoalkan Kang Aher, tapi sekarang kami ikut menyosialisasikan ketiganya (kandidat capres PKS) ke masyarakat, jadi kini netral," kata Tate saat dihubungi, Minggu (9/3).
Tate pun menjelaskan, penyebaran atribut sosialisasi tersebut diperbolehkan oleh partainya, terlebih jelang Pemilihan Umum 2014 yang sudah semakin dekat. "Nggak masalah, silahkan saja menyebarkan atribut sosialisasi, itung-itung membantu tugas kita," ucapnya.
Kendati begitu, Tate berharap penyebaran atribut sosialisasi terkait pencapresan Aher dilakukan tanpa menyalahi aturan. Disinggung peluang Aher dalam pencapresan PKS, Tate mengaku belum mengetahuinya.
Selain karena penentuan capres akan dilakukan oleh Dewan Pimpinan Pusat PKS, saat ini Tate pun mengaku tengah fokus dalam Pemilihan Umum Legislatif 2014. "Kami sekarang fokus dulu memenangkan PKS di Jabar," kata Tate.
Tate pun menuturkan, kemenangan PKS di Jabar bisa memuluskan pengusungan Aher sebagai capres. "Meski bukan pernyataan resmi DPP (PKS), Pak Anis selalu bilang menangkan dulu PKS di Jabar," katanya.
Secara terpisah, Pakar Politik dan Pemerintahan dari Universitas Katolik Parahyangan Bandung, Asep Warlan Yusuf menilai, penyebaran atribut sosialisasi pencapresan Aher tersebut kurang efektif. Sebab, menurut Asep, tingkat popularitas Aher di Jabar sudah tidak perlu diragukan lagi.
"Jika ingin maju (capres), seharusnya Aher ini lebih dikenalkan ke provinsi-provinsi lain, jangan di Jabar," kata Asep melalui sambungan teleponnya, kemarin. Asep berpendapat, nama Aher belum begitu dikenal di provinsi lain, sehingga pengenalan Aher ke provinsi lain mutlak harus dilakukan.
Lebih lanjut Asep berpendapat, sebaiknya PKS meresmikan kandidat capres dari sekarang, sebelum pelaksanaan Pileg 2014 pada 9 April mendatang.
Semakin mendekatnya Pelaksanaan Pemilihan Umum Presiden 2014 pada 9 Juli mendatang jadi alasan utamanya. "Waktunya sudah sangat mepet, jadi harus dari sekarang ditentukan, biar lebih banyak masyarakat yang mengenal sosok capres PKS. Selain itu, sosok capres ini akan berpengaruh terhadap raihan suara partai (pada Pileg 2014)," kata Asep.
Sementara itu, menurut Asep ketiga kandidat capres PKS memiliki peluang yang sama. Selain Aher, Presiden PKS Anis Mata dan mantan Ketua MPR RI Hidayat Nur Wahid pun turut menjadi kandidat capres PKS.
Kedua nama terakhir, lanjut Asep, memiliki keunggulan yakni lebih dikenal masyarakat luas Indonesia. "Sebagai tokoh Nasional, Anis dan Hidayat memiliki popularitas yang baik di masyarakat, terutama di internal PKS," katanya.
Akan tetapi, lanjutnya, kedua nama tersebut belum memiliki pengalaman di bidang pemerintahan. Selain itu, Asep pun menilai Anis dan Hidayat tidak memiliki basis massa yang baik.
"Beda halnya dengan Aher. Tergolong sukses di bidang pemerintahan (menjabat gubernur Jabar), dan bisa dibilang memiliki basis massa yang baik di Jabar, terbukti dengan menang dalam pilgub (Jabar) kemarin," pungkasnya.
Selain itu, atribut lainnya seperti kaos dan selebaran pun turut disebarkan untuk mengenalkan pencapresan Aher. Ketua Dewan Pimpinan Wilayah PKS Jabar, Tate Qomarudin menilai, penyebaran atribut sosialisasi pencapresan tersebut dilakukan oleh tim internal Aher dan sejumlah relawan.
Sebab, menurut Tate, usai terpilihnya tiga nama kandidat capres hasil Pemilihan Rakyat (Pemira), DPW PKS di seluruh Indonesia harus bersikap netral. "Meski sebelum pemira kami berjuang untuk menggoalkan Kang Aher, tapi sekarang kami ikut menyosialisasikan ketiganya (kandidat capres PKS) ke masyarakat, jadi kini netral," kata Tate saat dihubungi, Minggu (9/3).
Tate pun menjelaskan, penyebaran atribut sosialisasi tersebut diperbolehkan oleh partainya, terlebih jelang Pemilihan Umum 2014 yang sudah semakin dekat. "Nggak masalah, silahkan saja menyebarkan atribut sosialisasi, itung-itung membantu tugas kita," ucapnya.
Kendati begitu, Tate berharap penyebaran atribut sosialisasi terkait pencapresan Aher dilakukan tanpa menyalahi aturan. Disinggung peluang Aher dalam pencapresan PKS, Tate mengaku belum mengetahuinya.
Selain karena penentuan capres akan dilakukan oleh Dewan Pimpinan Pusat PKS, saat ini Tate pun mengaku tengah fokus dalam Pemilihan Umum Legislatif 2014. "Kami sekarang fokus dulu memenangkan PKS di Jabar," kata Tate.
Tate pun menuturkan, kemenangan PKS di Jabar bisa memuluskan pengusungan Aher sebagai capres. "Meski bukan pernyataan resmi DPP (PKS), Pak Anis selalu bilang menangkan dulu PKS di Jabar," katanya.
Secara terpisah, Pakar Politik dan Pemerintahan dari Universitas Katolik Parahyangan Bandung, Asep Warlan Yusuf menilai, penyebaran atribut sosialisasi pencapresan Aher tersebut kurang efektif. Sebab, menurut Asep, tingkat popularitas Aher di Jabar sudah tidak perlu diragukan lagi.
"Jika ingin maju (capres), seharusnya Aher ini lebih dikenalkan ke provinsi-provinsi lain, jangan di Jabar," kata Asep melalui sambungan teleponnya, kemarin. Asep berpendapat, nama Aher belum begitu dikenal di provinsi lain, sehingga pengenalan Aher ke provinsi lain mutlak harus dilakukan.
Lebih lanjut Asep berpendapat, sebaiknya PKS meresmikan kandidat capres dari sekarang, sebelum pelaksanaan Pileg 2014 pada 9 April mendatang.
Semakin mendekatnya Pelaksanaan Pemilihan Umum Presiden 2014 pada 9 Juli mendatang jadi alasan utamanya. "Waktunya sudah sangat mepet, jadi harus dari sekarang ditentukan, biar lebih banyak masyarakat yang mengenal sosok capres PKS. Selain itu, sosok capres ini akan berpengaruh terhadap raihan suara partai (pada Pileg 2014)," kata Asep.
Sementara itu, menurut Asep ketiga kandidat capres PKS memiliki peluang yang sama. Selain Aher, Presiden PKS Anis Mata dan mantan Ketua MPR RI Hidayat Nur Wahid pun turut menjadi kandidat capres PKS.
Kedua nama terakhir, lanjut Asep, memiliki keunggulan yakni lebih dikenal masyarakat luas Indonesia. "Sebagai tokoh Nasional, Anis dan Hidayat memiliki popularitas yang baik di masyarakat, terutama di internal PKS," katanya.
Akan tetapi, lanjutnya, kedua nama tersebut belum memiliki pengalaman di bidang pemerintahan. Selain itu, Asep pun menilai Anis dan Hidayat tidak memiliki basis massa yang baik.
"Beda halnya dengan Aher. Tergolong sukses di bidang pemerintahan (menjabat gubernur Jabar), dan bisa dibilang memiliki basis massa yang baik di Jabar, terbukti dengan menang dalam pilgub (Jabar) kemarin," pungkasnya.
(sumber)
0 comments:
Alhamdulillah wa'syukurilah Bersyukur padamu ya Allah Kau jadikan kami saudara, Indah dalam kebersamaan