Ketua Harian Tim Pemenangan pasangan calon
presiden dan wakil presiden, Prabowo Subianto- Hatta Rajasa, Dharma
Setiawan mengklaim sebanyak 23 kepala daerah tingkat provinsi di
Indonesia seluruhnya sudah siap menjadi ujung tombak tim sukses pemenangan di daerah.
"Saat ini sudah ada 23 gubernur atau wakil gubernur dari mitra koalisi yang sudah terkonsolidasi (memenangkan Prabowo)," kata Dharma di Yogyakarta, Ahad, 1 Juni 2014.
Prabowo-Hatta yang didukung enam partai besar, kata Dharma, memudahkan konsolidasi daerah yang selama ini banyak mengandalkan figur partai yang menjabat sebagai kepala daerah. Menurutnya, dengan partai besar seperti Golongan Karya (Golkar), Partai Amanat Nasional (PAN), dan Partai Keadilan Sejahtera (PKS) cenderung mudah ddalam mencari figur kepala daerah sebagai tim pemenangan.
"Untuk daerah provinsi yang kepala daerahnya bukan kader mitra koalisi, ya kami akan cari tokoh berpengaruhnya sebagai ketua tim," kata Dharma.
Misalnya untuk Yogyakarta yang dipimpin gubernur sekaligus Raja Keraton Yogyakarta Sri Sultan Hamengku Buwono X, secara perundangan tak memungkinkan menjadikan sebagai tim pemenangan. Meski sebelum Undang-Undang Keistimewaan Sultan HB X dikenal sebagai kader Partai Golongan Karya. "Jadi kami pilih mantan walikotanya, Herry Zudianto, yang dikenal banyak prestasi," ujar Dharma.
Sejumlah titik provinsi yang tak memungkinkan kubu Prabowo Hatta bergerak melalui pemimpin tertinggi daerahnya juga seperti DKI Jakarta, Jawa Tengah, Kalimantan Tengah, dan Kalimantan Barat. "Tapi tak masalah, tiap partai mitra koalisi punya tokoh berpengaruh di daerah masing-masing," kata dia.
Para calon legislator yang gagal meraih suara pemilu lalu juga terus dilibatkan memenangkan Prabowo-Hatta. "Kami tetap rangkul, karena mereka (caleg gagal) juga punya basis massa sendiri," kata dia.
Ketua Partai Gerindra DIY Brigjen (Purn) Nuryanto menuturkan, sebagai pengurus partai dari kalangan kerabat keraton,pihaknya menyatakan dalam pilpres ini netralitas keraton tidak akan direcoki. Misalnya dengan merayu untuk menjadikan tim sukses.
"Kami hanya ajak dari kerabat yang sudah menyatakan terlibat seperti Kanjeng Wironegoro (anak mantu Sultan HB X-pengurus Gerindra DIY)," kata dia. [tempo]
"Saat ini sudah ada 23 gubernur atau wakil gubernur dari mitra koalisi yang sudah terkonsolidasi (memenangkan Prabowo)," kata Dharma di Yogyakarta, Ahad, 1 Juni 2014.
Prabowo-Hatta yang didukung enam partai besar, kata Dharma, memudahkan konsolidasi daerah yang selama ini banyak mengandalkan figur partai yang menjabat sebagai kepala daerah. Menurutnya, dengan partai besar seperti Golongan Karya (Golkar), Partai Amanat Nasional (PAN), dan Partai Keadilan Sejahtera (PKS) cenderung mudah ddalam mencari figur kepala daerah sebagai tim pemenangan.
"Untuk daerah provinsi yang kepala daerahnya bukan kader mitra koalisi, ya kami akan cari tokoh berpengaruhnya sebagai ketua tim," kata Dharma.
Misalnya untuk Yogyakarta yang dipimpin gubernur sekaligus Raja Keraton Yogyakarta Sri Sultan Hamengku Buwono X, secara perundangan tak memungkinkan menjadikan sebagai tim pemenangan. Meski sebelum Undang-Undang Keistimewaan Sultan HB X dikenal sebagai kader Partai Golongan Karya. "Jadi kami pilih mantan walikotanya, Herry Zudianto, yang dikenal banyak prestasi," ujar Dharma.
Sejumlah titik provinsi yang tak memungkinkan kubu Prabowo Hatta bergerak melalui pemimpin tertinggi daerahnya juga seperti DKI Jakarta, Jawa Tengah, Kalimantan Tengah, dan Kalimantan Barat. "Tapi tak masalah, tiap partai mitra koalisi punya tokoh berpengaruh di daerah masing-masing," kata dia.
Para calon legislator yang gagal meraih suara pemilu lalu juga terus dilibatkan memenangkan Prabowo-Hatta. "Kami tetap rangkul, karena mereka (caleg gagal) juga punya basis massa sendiri," kata dia.
Ketua Partai Gerindra DIY Brigjen (Purn) Nuryanto menuturkan, sebagai pengurus partai dari kalangan kerabat keraton,pihaknya menyatakan dalam pilpres ini netralitas keraton tidak akan direcoki. Misalnya dengan merayu untuk menjadikan tim sukses.
"Kami hanya ajak dari kerabat yang sudah menyatakan terlibat seperti Kanjeng Wironegoro (anak mantu Sultan HB X-pengurus Gerindra DIY)," kata dia. [tempo]
0 comments:
Alhamdulillah wa'syukurilah Bersyukur padamu ya Allah Kau jadikan kami saudara, Indah dalam kebersamaan