Home » , , » Dua Pencitraan Kepala Daerah di Indonesia Yang Berbeda

Dua Pencitraan Kepala Daerah di Indonesia Yang Berbeda

Written By Dedi E Kusmayadi Soerialaga on Minggu, 22 Juni 2014 | 6/22/2014

Dua pencitraan Kepala Daerah Yang Berbeda oleh Media,  yang satu alumnus fak. Kehutanan UGM yang satu lagi lulusan fak. Arsitektur dan Pasca Sarjana Manajemen Pembangunan Kota - Institus Sepuluh Nopember Surabaya (ITS). Heee....heee...hee

- Jelang puasa.. Biasanya banyak yg beli kulkas... Hati-hati...barang palsu..hehe...

- Sambil mencari inspirasi... Silakan lanjutkan sendiri... Mengkhayal lah...

- Maka bagaimana nasib.. Pedagang lemari tadi? Kita sampai di sini...

- Kualitas produk jarang yang mikir.. Produk semakin instan.. Semula jadi kata orang Melayu...

- Tapi, Teknologi sekarang Terlalu pro kepada Marketing... Terlalu banyak pencitraan..

- Bagian produksi dikritik karena, Yang penting produksi barang bagus.. Tidak peduli penjualan... Akhirnya rugi..

- Di dunia bisnis ada kritik itu, Marketing di kritik karena Tidak peduli produk... Poles terus yg penting laku...

- Setiap transaksi, Jika ada tipuan di dalamnya, Pasti lahirkan sengketa.. Dan ketidakpuasan..

- Masalahnya, Apapun jadi runyam kalau penjual merusak timbangan... Ini yang mulai ditemukan..

- Semua pekerjaan memerlukan karakter, Tetapi berharap seorang marketer melebihi kapasitasnya juga salah...

- Tapi, Apakah yang diperlukan dari seorang marketer? Apakah karakter penting?

- Kata-kata ini melukai banyak orang.. Dan orang2 yang tidak punya kepentingan. Mulai tahu karakter aslinya. Palsu.

- Dia sering bilang... Saya terpilih karena saya yang terbaik... Saya kaya karena saya yang punya kemampuan menjual...

- Diam2 mulai ada perasaan ditinggal.. Karena dia anggap masa lalu tidak penting...

- Ada seorang perempuan.. Dia sebut ibu... Memang jasanya besar... Pada karir sang pedagang lemari...

- Sang pedagang katanya, Akan mengorbankan apa saja, Demi pencitraannya...

- Karakter jelek ini Sekarang sudah jadi buah bibir.. Terutama di kalangan pegawai... Dan teman dekatnya...

- Ternyata ia berubah.. Dengan mudahnya ia tinggalkan konsumen.. Yang bingung kalau ada perbaikan...

- Dia bersumpah Di depan banyak orang bahwa.. Garansi lemari besar itu 5 tahun...

- Waktu garansi lemari besarnya diragukan orang Akibat garansi lemari kecil berhenti di tengah jalan.. Dia bersumpah...

- Dia juga terungkap sering cidera janji.. Bukan saja sama temannya.. Juga sama konsumen...

- Rupanya dia sering tidak jujur Dan berbohong... Terutama tentang jualannya...

- Ternyata pedagang lemari ini Menyimpan banyak masalah... Masalah karakter...

- Temuan itu juga, Mulai membongkar,, Aktivitas pencari Fee.. Di sekitar pedagang... Mafia Fee...

- Kabar baru.. Ternyata kejanggalan Lemari besar.. Mulai terungkap?. Sebuah pemeriksaan sudah dilakukan..

- Karena yang di tepuk memang tidak menarik... Sesuatu yang ingin kita tertawa kan... Kita malu..

- Ada rekayasa tepuk tangan.. Tapi lama-lama sepertinya Tangan kita mulai sakit... Guman mereka...

- Pada calon distributor... Saling melihat kiri kanan.. Di bawah sorot kamera... "ini orang bicara apa?"

- Dia masih bicara tentang Suksesnya menjual lemari.. Bahkan soal lemari kecilnya yg dulu...

- Semalam, Di depan calon distributor Pedagang presentasi.. Dan ia mengulang lagi...

- Ternyat.. Akibat mulai terbongkarnya Kualitas barang.. Dan kemampuan jual... Konsumen lari... Tidak akan membeli..

- Sebelum menjual kulkas.. Mereka bikin survey.. Katanya di atas 60% Konsumen akan membeli...

- Pedagang lemari Dan para pengambil Fee itu.. Tambah gelisah... Mulut mereka kelu... Konsumen mulai kecewa...

- Lemari es Pada dasarnya bukan lemari... Ini kotak pendingin dan pembeku... Ini hal baru...

- Maka jadilah ia tidak meyakinkan.. Seperti ketika menerangkan lemari kecil.. Atau lemari besar...

- Banyak rayap.. Cat beracun dan bau... Harga mark UP... Terlalu banyak ambil untung... Dll..

- Bukan hanya itu, Di tengah sedang menjual kulkas... Aib lemari kecil dan besar mulai terungkap...

- Saat mulai menjual, Dia nampak gelagapan.. Ternyata ketidakmampuannya tersingkap..

- Maka sang pedagang mulai gugup... Product knowledge tidak dikuasainya...

- Tapi ternyata lemari es itu beda... Lemari es atau kulkas adalah produk yang rumit...

- Sewaktu mereka mendesak sang pedagang,, Untuk pindah ke lemari besar.. Produknya masih sama sejenis..

- Mereka lupa.. Bahwa bahwa lemari kayu dan lemari es. Adalah dua hal yang berbeda...

- Inilah yang menggoda mereka.. Dan meyakinkan pedagang lemari.. Untuk menjual lemari es...

- Dan ternyata, Orang-orang ini melihat.. Fee menjual lemari besar berlipat... Apalagi Fee menjual kulkas...

- Ada pemburu rente.. Setiap unit terjual rupanya ada yg dapat Fee... Orang2 di sekitarnya...

- Sebetulnya bukan juga salah dia sepenuhnya.. Ada kelompok pencari untung... Di sekitarnya...

- Baru setahun lebih menjual lemari besar, Kualitas lemari besar mulai terbongkar... Malah mau jual kulkas...

- Kemampuannya menjual lemari kecil.. Yang mulai terungkap kualitasnya... Justru terus menjual...

- Pedagang lemari itu, Tahu bahwa lemari beda dengan kulkas... Tapi dia tetaplah seorang marketer...

by : #PrabowoItuAsli (Fahrihamzah) on Twitter @Fahrihamzah

0 comments:

Alhamdulillah wa'syukurilah Bersyukur padamu ya Allah Kau jadikan kami saudara, Indah dalam kebersamaan

UP DATE VIDEO PKS

TOTAL LAYANGAN BULAN INI

TRENDING

 
Copyright © PKS DPC Sumedang Utara - All Rights Reserved
    Facebook Twitter YouTube