Home » , , » Presiden PKS Anis Matta: Akal Sehat Mempertemukan Muslim dan Kristiani

Presiden PKS Anis Matta: Akal Sehat Mempertemukan Muslim dan Kristiani

Written By Dedi E Kusmayadi Soerialaga on Jumat, 04 Juli 2014 | 7/04/2014

Jakarta, Kamis (3/7) kemarin, Anis Matta diberi kehormatan oleh umat Kristiani yang tergabung dalam Komunitas Kristiani (Kristen dan Katolik) Indonesia yang bekerja sama dengan Tim Kampanye Kristiani Koalisi Merah Putih, untuk memberi sambutan pada acara KKR dan Peringatan Kenaikan Isa Almasih dan Pentakosta, di Balai Sidang Jakarta Convention Center (JCC). Hadir mendampingi capres Prabowo Subianto, Anis memaparkan satu hal yang menyatukan umat Muslim dan Kristiani yang mendukung calon presiden nomor urut satu itu.

“Jika saya harus menjelaskan satu alasan, satu saja, alasan memilih Prabowo, itu adalah akal sehat,” ungkap Presiden Partai Keadilan Sejahtera (PKS) itu.

Anis menuturkan, Indonesia punya persoalan seabrek, sehingga perlu orang yang syarafnya cukup kuat untuk memikirkan masalah-masalah tersebut. Kemudian, negara ini juga punya beban terlalu banyak, sehingga perlu pundak yang kuat untuk memikul bebannya. Selain itu, menurut Anis, merupakan perbuatan zalim dan aniaya, jika kita memberi beban kepada orang yang tidak mampu memikulnya.

“Jadi satu-satunya alasan memilih Prabowo sebagai presiden adalah akal sehat. Dan saya kira, akal sehatlah yang mempertemukan saya sebagai Muslim dan Saudara semuanya sebagai umat Kristiani,” kata Anis.

Anis pun mencoba menepis prasangka buruk para pihak yang menciptakan image koalisi partainya dengan Prabowo merupakan koalisi antara Islam fundamentalis dan seorang ultranasionalis. Menurutnya, Tuhan tidak pernah bertanya sebelum kita dilahirkan, ingin jadi ras atau suku apakah kita, atau lahir di negeri manakah kelak. Jadi, takdirlah yang menentukan kita lahir sebagai orang Indonesia.

“Tetapi menjadi seorang Muslim, menjadi seorang Kristen, itu adalah pilihan. Jadi tidak ada yang perlu kita pertentangkan, antara menjadi seorang Indonesia, seorang Muslim, seorang Kristen, seorang Hindu, seorang Budha. Faktanya, kita semua disatukan, dilahirkan di atas tanah yang sama. Kita makan dari beras yang tumbuh di atas tanah yang sama. Kita minum dari air yang mengalir dari tanah yang sama, dan karena itu wajah kita mirip-mirip. Jadi itu alasan untuk saling mencintai—dan biarlah kita menikmati kebebasan masing-masing, dalam hal pilihan agama, ideologi, dan lain-lain,” papar Anis yang disambut tepuk tangan meriah audiens.

Jika menilik sejarah, Anis melanjutkan, tidak ada yang namanya Indonesia, karena yang ada hanya kumpulan suku dan kerajaan kecil. Tapi tiba-tiba, serakan ini disatukan satu tantangan besar bernama penjajahan. Karena tidak ada satupun dari kerajaan-kerajaan dan suku-suku kecil ini yang bisa menghadapi penjajahan itu sendiri, mereka membutuhkan satu identitas baru. Caranya dengan melebur seluruh identitas mikro dalam satu identitas yang lebih besar, yang namanya Indonesia.

“Karena dengan identitas baru itulah kita semua yang ada di kawasan ini bisa eksis mengusir penjajah, dan membangun sebuah negara dan bangsa bar dan karena itu kita membutuhkan satu dasar yang kokoh bagi bangsa baru dan identitas baru itu. Dasar itu namanya Pancasila, dan apa yang terpenting dari Pancasila adalah cara berpikir kolektif (collective mind). Kita keluar dari identitas kita masing-masing, melebur dalam satu identitas besar, namanya Indonesia,” ujar Anis.

Jika dikaitkan dengan pilpres 2014 ini, Koalisi Merah Putih, menurut Anis, adalah jembatan yang menyatukan seluruh partai dan agama yang berbeda-beda.

“Makanya kita sebut Koalisi Merah Putih. Supaya kita tahu bahwa ketika kita memutuskan untuk menjadi bangsa Indonesia, kita mempunyai satu identitas baru. Namanya, Indonesia dan semua identitas yang merupakan pilihan pribadi kita, itu menyatu di dalam identitas kita sebagai bangsa Indonesia,” tandas Anis.

Dengan kata lain, semua prasangka buruk itu tidak berdasar, karena umat Islam, Kristen, dan semua agama di Indonesia telah disatukan dalam satu identitas besar bernama Indonesia. Selain itu, menurut Anis, salah satu tanda masyarakat yang maju peradabannya adalah kalau masyarakat itu bisa melampaui perbedaannya dan hidup secara bebas dan bertanggungjawab sebagai orang-orang yang saling mencinta. (dnh)

0 comments:

Alhamdulillah wa'syukurilah Bersyukur padamu ya Allah Kau jadikan kami saudara, Indah dalam kebersamaan

UP DATE VIDEO PKS

TOTAL LAYANGAN BULAN INI

TRENDING

 
Copyright © PKS DPC Sumedang Utara - All Rights Reserved
    Facebook Twitter YouTube