Wado Sumedang - Kebakaran pasar tradisional Wado meluluhlantakan bangunan kios yang baru dibangun 2012. Dua tahun lalu pasar Wado juga terbakar dan meluluhlantakan 112 kios yang ada di dalam pasar.
Begitu juga dengan 40 lapak pedagang kaki lima (PKL) ludes. Dengan biaya Rp 3 miliar pasar Wado dibangun lagi. Bahkan saat ini di di salah satu blok sedang dilakukan pembangunan pasar dengan biaya Rp 1,229 miliar.
Dulu kebakaran pasar ini hanya terjadi di dua dari tiga blok yang ada. Sementara kebakaran tahun ini semua blok terbakar.
"Kios kelontongan, kios plastik. kios kosmetik. kios daging ayam, kios perabotan rumah tangga, kios sepatu dan toko mas. kerugian diperkirakan 1.5 m" Kata Kosam Erawan dari Wado lewat Facebook.
“Ada 224 kios yang terbakar dan kerugian sementara ditaksir lebih dari Rp 15 miliar,” kata Asep Sudrajat, Kepala Dinas Perindustrian dan Perdagangan (Disperindag), Selasa (2/9).
Hasil olah tempat kejadian perkara (TKP) oleh Reskrim Polres Sumedang sumber api ada di kios 31 merembet sampai kios 26.
“Kepastian sumber api dari mana harus menunggu dulu tim dari pusat laboraturium forensik (Puslatbor) Mabes Polri. Tim Puslabfor akan datang Rabu atau paling lambat Kamis karena mereka juga harus melakukan penyelidikan Pasar Jatibarang, Indramayu,” kata Kasatreskrim AKP Niko N Adiputra.
Menurutnya, kios yang ditenggarai sebagai awal api pertama dalam statusquo dan langsung dipasang garis polisi serta dijaga anggota.
Sementara itu Nunung Mulyati seorang pemiki kios perhiasan yang berdampingan dengan kios yang ditenggarai asal sumber api mengaku empat hari sebelumnya pemilik kios itu mengeluhkan listrik di kiosnya sering terjadi konsleting.
“Pemilik kios itu sempat mengelurkankan kalau beberap kali lampu listrik mati hidup dan terjadi seperti konslet. Saya menyarankan segera lapor ke PLN. Tapi ternyata malah sekarang kebakaran,” katanya.
Pemkab Sumedang dan warga pasar memutuskan untuk membuat tempat pasar sementara (TPS). Untuk menampung para pedagang ini sudah disiapkan TPS di terminal Wado yang tak terpakai.
“Untuk TPS sesuai kesepakatan dengan warga pasar tempatnya di terminal Wado yang ada di seberang pasar,” kata Asep Sudrajat, Kepala Disperindag.
Untuk pembangunan TPS ini Pemkab Sumedang menyiapkan dana Rp 500 juta. “Pemerintah akan menyiapkan dana Rp 500 juta untuk TPS dan perbaikan pasar Wado akan dianggarkan di perubahan APBD 2014 serta APBD 2015,” kata Bupati Ade Irawan yang meninjau ke lokasi kebakaran.
Akibat kebakaran, pasar Wado mendapat asuransi yang besarnya Rp 227 juta. “Memang dapat asuransi sekitar Rp 227 juta dan dana asuransi itu harus masuk ke kas daerah dulu,” kata Asep.
Begitu juga dengan 40 lapak pedagang kaki lima (PKL) ludes. Dengan biaya Rp 3 miliar pasar Wado dibangun lagi. Bahkan saat ini di di salah satu blok sedang dilakukan pembangunan pasar dengan biaya Rp 1,229 miliar.
Dulu kebakaran pasar ini hanya terjadi di dua dari tiga blok yang ada. Sementara kebakaran tahun ini semua blok terbakar.
"Kios kelontongan, kios plastik. kios kosmetik. kios daging ayam, kios perabotan rumah tangga, kios sepatu dan toko mas. kerugian diperkirakan 1.5 m" Kata Kosam Erawan dari Wado lewat Facebook.
“Ada 224 kios yang terbakar dan kerugian sementara ditaksir lebih dari Rp 15 miliar,” kata Asep Sudrajat, Kepala Dinas Perindustrian dan Perdagangan (Disperindag), Selasa (2/9).
Hasil olah tempat kejadian perkara (TKP) oleh Reskrim Polres Sumedang sumber api ada di kios 31 merembet sampai kios 26.
“Kepastian sumber api dari mana harus menunggu dulu tim dari pusat laboraturium forensik (Puslatbor) Mabes Polri. Tim Puslabfor akan datang Rabu atau paling lambat Kamis karena mereka juga harus melakukan penyelidikan Pasar Jatibarang, Indramayu,” kata Kasatreskrim AKP Niko N Adiputra.
Menurutnya, kios yang ditenggarai sebagai awal api pertama dalam statusquo dan langsung dipasang garis polisi serta dijaga anggota.
Sementara itu Nunung Mulyati seorang pemiki kios perhiasan yang berdampingan dengan kios yang ditenggarai asal sumber api mengaku empat hari sebelumnya pemilik kios itu mengeluhkan listrik di kiosnya sering terjadi konsleting.
“Pemilik kios itu sempat mengelurkankan kalau beberap kali lampu listrik mati hidup dan terjadi seperti konslet. Saya menyarankan segera lapor ke PLN. Tapi ternyata malah sekarang kebakaran,” katanya.
Pemkab Sumedang dan warga pasar memutuskan untuk membuat tempat pasar sementara (TPS). Untuk menampung para pedagang ini sudah disiapkan TPS di terminal Wado yang tak terpakai.
“Untuk TPS sesuai kesepakatan dengan warga pasar tempatnya di terminal Wado yang ada di seberang pasar,” kata Asep Sudrajat, Kepala Disperindag.
Untuk pembangunan TPS ini Pemkab Sumedang menyiapkan dana Rp 500 juta. “Pemerintah akan menyiapkan dana Rp 500 juta untuk TPS dan perbaikan pasar Wado akan dianggarkan di perubahan APBD 2014 serta APBD 2015,” kata Bupati Ade Irawan yang meninjau ke lokasi kebakaran.
Akibat kebakaran, pasar Wado mendapat asuransi yang besarnya Rp 227 juta. “Memang dapat asuransi sekitar Rp 227 juta dan dana asuransi itu harus masuk ke kas daerah dulu,” kata Asep.
0 comments:
Alhamdulillah wa'syukurilah Bersyukur padamu ya Allah Kau jadikan kami saudara, Indah dalam kebersamaan