Home » , , » Maulid Nabi Muhammad SAW, Spirit Bagi Perubahan dan Perbaikan Akhlak

Maulid Nabi Muhammad SAW, Spirit Bagi Perubahan dan Perbaikan Akhlak

Written By Dedi E Kusmayadi Soerialaga on Minggu, 04 Januari 2015 | 1/04/2015

Jakarta, Kelahiran Nabi Muhammad SAW adalah spirit perubahan dan perbaikan akhlak. Demikian dikatakan oleh Presiden Partai Keadilan Sejahtera (PKS) Anis Matta di Jakarta, Sabtu (3/1) malam.

"Dalam perjalanan hidup Rasulullah, ada banyak momen perubahan, bahkan revolusi. Sejak hati Nabi dibersihkan oleh malaikat, datangnya wahyu Iqra' (Bacalah), hijrah ke Yathrib (Madinah), hingga kejayaan Islam, semuanya mengandung pesan perubahan," kata Anis.

Dia memaparkan, perubahan yang pertama yakni, membersihkan hati dan mawas diri. "Menghilangkan semua prasangka buruk. Revolusi hanya bisa dimulai dari hati yang bersih.

Terangnya hati (nurani) adalah modal kita menerima kebenaran wahyu Allah. Sementara hati yang gelap (zulmani) menghalangi kita dari semua wahyu dan kebaikan Allah," jelasnya.

Wahyu "Bacalah", lanjut Anis, yang diikuti dengan "Hai Orang Berselimut" adalah pesan untuk memahami dan bertindak mengubah keadaan. Tidak membiarkan diri dalam kegelapan, tidak juga berpangku tangan. Selain itu ini juga merupakan ajakan revolusi pertama. "Pesan utamanya, jangan takut!" ujarnya.

Simbol perubahan dalam sirah nabawiyah, kata Anis, adalah hijrah dari Makkah ke Yathrib. Tindakan yang pada mulanya bersifat taktis, menghindari teror kafir Quraisy, berubah menjadi tonggak peradaban luar bisa.

"Yang dibawa Rasulullah bukan semata ajaran kesalehan individual, tapi cetak biru revolusi damai membangun peradaban yang memuliakan manusia. Rasulullah mentransformasi kesalehan pribadi yang tunggal orang per orang, menjadi peradaban hingga mencapai 2 miliar umat Islam sekarang. Jika dihitung matematis, hanya dalam waktu 22 tahun 2 bulan 22 hari sejak diangkat, Rasulullah membangun peradaban. Andalus adalah monumen kecendekiawanan Muslim yang harus terus kita hidupkan," paparnya.

Lebih lanjut Anis menjelaskan, membaca sejarah Andalus hari ini bisa menerbitkan ketakutan, tapi di situ juga, menurut Anis, kita membaca harapan. Bahwa kebangkitan Islam adalah keniscayaan.


"Ketika filsafat, sains dan teknologi melebur dalam khazanah pemikiran dan peradaban Islam, maka kita akan menyuarakan keadilan dan kebenaran dengan lantang. Islam pernah meletakkan pijakan peradaban yang kokoh di Eropa. Bukan tidak mungkin di suatu persimpangan sejarah nanti Islam dan "Barat" akan bertemu kembali," tambah Anis.

Menurutnya, "Barat" bukan berarti negara atau kepentingan geopolitik tertentu, tapi tradisi berpikir kefilsafatan yang rasional, sistematis dan menjunjung budaya tulis.

Kewajiban umat Islam, lanjut mantan Wakil Ketua DPR RI itu, khususnya para ulama dan pemikirnya, yakni untuk mendorong keterbukaan dan dialog-dialog yang cerdas dengan menghadirkan Islam dalam bahasa peradaban yang santun. "Darah sudah terlalu banyak mengalir karena kebencian. Sudah saatnya kita mengakhirinya. Kita mulai lembaran dialog baru yang dilandasi oleh cinta dan kebebasan," imbuhnya.

Saat ini, kata Anis, Sudah waktunya Islam dengan kebenarannya dapat menjadi solusi bagi masalah-masalah bersama yang sedang dihadapi umat manusia. "Islam pernah menyumbang peradaban dunia, lewat pintu Andalus atau Utsmaniyah. Kini Islam akan tetap menyumbang untuk dunia," tegasnya.

Pria kelahiran Bone ini mengajak masyarakat Indonesia untuk terus belajar dari peristiwa-peristiwa sejarah penting untuk menatap masa depan. Selain berkaitan dengan hari kelahiran Nabi Muhammad Saw yang tahun ini bertepatan pada 3 Januari kemarin, lanjut Anis, pada 2 Januari sebelumnya juga mengingatkan pada tanggal jatuhnya Andalus di Jazirah Spanyol.

"2 Januari karena hari ini adalah tanggal jatuhnya Andalus di jazirah Spanyol, lepas dari kekuasaan Islam," terangnya.

Anis juga menegaskan kembali, bahwa Islam di Indonesia akan menjadi salah satu pilar peradaban Muslim. "Mari kita berdoa agar Allah selalu memberkati Indonesia," ujarnya.

Dalam kesempatan ini, tak lupa Anis juga mengajak umat Islam Indonesia untuk sentiasa bershalawat untuk Rasulullah SAW. Terlebih dalam nuansa peringatan hari kelahiran Nabi Muhammad SAW.

"Ya Allah muliakanlah oleh-Mu Muhammad dan keluarganya, sebagaimana Engkau memuliakan Ibrahim. Shalawat kita sampaikan untuk memperingati kelahiran dan mendoakan Nabi Muhammad SAW. Nabi akhir zaman, pembawa kebenaran Al-Qur'an," pungkas Anis.

0 comments:

Alhamdulillah wa'syukurilah Bersyukur padamu ya Allah Kau jadikan kami saudara, Indah dalam kebersamaan

UP DATE VIDEO PKS

TOTAL LAYANGAN BULAN INI

TRENDING

 
Copyright © PKS DPC Sumedang Utara - All Rights Reserved
    Facebook Twitter YouTube