Gorontalo, Perayaan di berbagai daerah berbeda-beda. Namun, meski begitu,
tetap dengan maksud dan tujuan yang sama yakni dalam rangka mengokohkan
silaturrahim dan kecintaan terhadap Nabi Muhammad SAW.
Di Gorontalo, secara umum perayaan maulid di laksanakan oleh
masyarakat dengan melakukan ceramah keagamaan untuk kembali mengingatkan
umat Muslim agar senantiasa menghidupkan amalan Quran dan sunnah
sebagai bentuk kecintaan kepada Nabi Muhammad SAW. Secara khusus
masyarakat Gorontalo melakukan dzikir dalam bahasa Gorontalo yang
dikenal dengan Diikili, yang dimulai pada malam hari sampai pagi hari di
masjid-masjid.
Usai Diikili dilakukan, dilanjutkan dengan pembagian makanan yang
telah disusun seperti menara di wadah yang bernama 'Tolangga'. Menara
yang sudah terisi makanan ini dinamakan 'Waalima'. Makanan waalima
umumnya diyakini membawa keberkahan bagi yang memakannya, sehingga
terkadang warga berupaya mendapatkannya. Pembagian makanan waalima juga
semakin mempererat silaturrahim antara warga karena saling memberi
makanan. Demikina pemaparan anggota DPRD Bone Bolango, Syamsu Botutihe
disela-sela aktivitasnya bersama warga Bone Raya merayakan kecintaan
kepada Rasulullah SAW, Gorontalo, Ahad (4/1).
Seperti kebiasaan setiap tahun dalam perayaan maulid nabi, anggota
legislatif dari Partai Keadilan Sejahtera (PKS) pun tak ingin
ketinggalan. Ada yang menyediakan Waalima, ada pula yang ikut menyimak
Diikili bersama warga.
Syamsu Botutihe sendiri mendapat undangan ceramah peringatan Maulid
Nabi Muhammad SAW di Kecamatan Bone Raya, diantaranya desa Bilolantunga
dan Molamahu. Dalam ceramahnya, Syamsu mengungkapkan kecintaan Nabi SAW
terhadap umatnya sangatlah besar. Maka, menurutnya, momen Maulid Nabi
Muhammad SAW yang setiap tahun dirayakan ini seharusnya juga bisa
sebagai pengingat untuk meningkatkan ketaqwaan.
"Ini bisa sebagai pengingat bagi kita pengikut ajaran yang dibawa
Nabi SAW, agar senantiasa bertakwa kepada Allah dan menegakkan
sunnah-sunnah yang sudah dicontohkan oleh Rasulullah SAW," ujarnya.
Menurut Syamsu, momen perayaan seperti Maulid menjadi ajang
silaturrahim dan komunikasi dirinya dengan warga. "Saya berupaya semua
undangan hajatan warga bisa dipenuhi. Karena inilah kesempatan
bersilaturrahim dengan banyak warga yang tak mungkin saya kunjungi satu
per satu," ungkapnya.
Lebih lanjut dia menjelaskan tradisi waalima di Gorontalo. Syamsu
berharap tradisi waalima yang hanya ada saat maulid Nabi SAW dapat terus
dijaga hingga generasi-generasi mendatang. "Tradisi ini sangat kental
dengan nilai-nilai kebersamaan dan kekeluargaan," pungkasnya.
=======================
Sumber: Humas PKS Gorontalo
0 comments:
Alhamdulillah wa'syukurilah Bersyukur padamu ya Allah Kau jadikan kami saudara, Indah dalam kebersamaan