Anisa Choeriah Serap Aspirasi Guru Hingga Petani Hanjeli

 

Anggota Komisi III DPRD Kabupaten Sumedang Anisa Choeriah, mengadakan pertemuan dengan konstituen di Kecamatan Wado. Kegiatan berlangsung dalam rangka reses masa persidangan ke-3 anggota DPRD Kabupaten Sumedang yang dilenggarakan di RA Al Qomari, Wado Girang, Desa Wado, Kecamatan Wado. Jum’at (2/12/2022).

Kegiatan tersebut dihadiri oleh Guru dan Kepala Sekolah tingkat Raudhatul Athfal (RA) se-Kecamatan Wado dan Jatinunggal. Menurut anggota dewan yang akrab disapa Umi Nisa ini, RA bukan lembaga yang asing baginya, karena sebelum menjadi anggota dewan beliau mendirikan lembaga PAUD dan RA di Desa Sukajadi, sekaligus menjadi tenaga pengajar selama lebih dari 9 tahun.

Sebelum masuk ke jajaran anggota DPRD Kabupaten Sumedang, Umi Nisa memang aktif di dunia pendidikan. Sehingga silaturahmi dengan guru dan kepala RA menjadi momentum untuk menyerap aspirasi di lapangan.

“Umi datang untuk silaturahmi, menyerap aspirasi yang ada di konstituen.” Sapanya.

Kegiatan Reses di Wado diadakan pada 1-2 Desember 2022. Selama 2 hari berkeliling di Daerah Pemilihan IV, banyak aspirasi yang diperoleh dari masyarakat termasuk guru.

“Saya juga kebetulan anggota pansus honorer, meskipun guru RA statusnya di bawah pusat, tetapi dari berbagai aspirasi yang masuk dari berbagai kasus, menjadi bahan pembelajaran dalam memajukan dunia pendidikan di Kabupaten Sumedang, khususnya dalam membela hak-hak guru honorer yang selama ini terabaikan.”

Sehari sebelumnya, Kamis (1/12/2022) Umi Nisa berkunjung ke Desa Sukajadi dan Desa Ganjarresik. Dalam Kunjungan reses hari pertama, Umi Nisa bertemu dengan masyarakat yang sebagian besar bekerja di bidang pertanian.

Dalam kesempatan reses tersebut, Umi Nisa menjaring beberapa aspirasi dari para petani di dua desa tersebut. Selain itu, Umi Nisa yang juga merupakan peraih penghargaan Adikarya Pangan sebagai Juara I Pelopor Pangan Nasional Tingkat Provinsi Jawa Barat, memberikan motivasi kepada para petani untuk terus mengembangkan pangan lokal sebagai upaya mencapai ketahanan dan kemandirian pangan.

Para petani, khususnya wanita tani didorong untuk dapat mengolah pangan lokal menjadi salah satu alternatif pangan keluarga, sehingga tidak selalu tergantung pada beras dan terigu.

“Desa Sukajadi saat ini sudah dikenal sebagai pusat budidaya dan pengolahan hanjeli di Indonesia, malah bulan kemarin atas inisiasi kami, Desa Sukajadi dengan mengangkat konsep “gastronomi hanjeli” berhasil menjadi finalis 6 Desa Wisata Tingkat Jawa Barat yang diadakan Yayasan Duta Parawisata dan Kemendikbud.” Ungkapnya