Jakarta - Anggota Majelis Syuro PKS Hidayat Nur Wahid menyatakan bahwa partainya tidak pernah ragu-ragu dalam membentuk poros partai berbasis massa Islam. Ia menilai bahwa umat Islam mengharapkan ada capres dan cawapres dari partai Islam.
"Kami di PKS tidak pernah ragu-ragu membuat poros itu (poros Islam). Bahwa nanti akan terselenggara atau tidak, nanti akan dilihat dan dibuktikan. Pertemuan-pertemuan sudah sejak lama," kata Hidayat dalam diskusi Polemik Sindo Trijaya 'Ragu-ragu Poros Baru' di Warung Daun, Cikini, Jakpus, Sabtu (19/4/2014).
Sebelumnya, beberapa tokoh partai Islam sudah berkumpul di rumah almarhum pengusaha Hasyim Ning pada Kamis (17/4) untuk membahas kemungkinan munculnya poros Islam tersebut. Hidayat merupakan salah satu tokoh yang hadir saat itu. Perwakilan dari PKS paling banyak dalam pertemuan itu. Selain Hidayat, Presiden PKS Anis Matta juga hadir. Ada juga wasekjen Fahri Hamzah, Ketua DPP Ahmad Zainuddin dan seorang lagi politisi perempuan PKS. Menurut Hidayat, suara umat Islam yang diwakili oleh ormas menginginkan ada capres dan cawapres dari parpol Islam.
"Rakyat memberi suara mereka. Rakyat Islam tergabung dalam ormas. Ormas mengatakan, kami sudah pilih anda-anda. Amanat kami, rakyat yang tergabung di ormas, sudah memilih, dan suara kami agar partai Islam bersatu agar bisa beri alternatif capres dan cawapres mendatang," ujar Hidayat.
Suara partai-partai Islam bila digabungkan mencapai angka sekitar 32 persen dan ini lebih besar dari 3 partai nasionalis penghuni papan atas yaitu PDIP, Golkar dan Gerindra. Oleh sebab itu, kemungkinan partai Islam bergabung sangat besar.
Hidayat juga menilai anggapan bahwa tak ada satu tokoh dominan dari partai Islam bukanlah masalah. Ia mencontohkan Golkar dan Hanura yang masing-masing memiliki capres namun tetap bekerjasama.
"Misalkan dikatakan tidak ada tokoh, tunggu dulu. Ada Muhaimin, SDA, Anis Matta, Hatta, Amin Rais. Kalau tentang elektabilitas, kalau kita sepakat tidak masalah," ujar Ketua Fraksi PKS di DPR ini. (detik)
"Kami di PKS tidak pernah ragu-ragu membuat poros itu (poros Islam). Bahwa nanti akan terselenggara atau tidak, nanti akan dilihat dan dibuktikan. Pertemuan-pertemuan sudah sejak lama," kata Hidayat dalam diskusi Polemik Sindo Trijaya 'Ragu-ragu Poros Baru' di Warung Daun, Cikini, Jakpus, Sabtu (19/4/2014).
Sebelumnya, beberapa tokoh partai Islam sudah berkumpul di rumah almarhum pengusaha Hasyim Ning pada Kamis (17/4) untuk membahas kemungkinan munculnya poros Islam tersebut. Hidayat merupakan salah satu tokoh yang hadir saat itu. Perwakilan dari PKS paling banyak dalam pertemuan itu. Selain Hidayat, Presiden PKS Anis Matta juga hadir. Ada juga wasekjen Fahri Hamzah, Ketua DPP Ahmad Zainuddin dan seorang lagi politisi perempuan PKS. Menurut Hidayat, suara umat Islam yang diwakili oleh ormas menginginkan ada capres dan cawapres dari parpol Islam.
"Rakyat memberi suara mereka. Rakyat Islam tergabung dalam ormas. Ormas mengatakan, kami sudah pilih anda-anda. Amanat kami, rakyat yang tergabung di ormas, sudah memilih, dan suara kami agar partai Islam bersatu agar bisa beri alternatif capres dan cawapres mendatang," ujar Hidayat.
Suara partai-partai Islam bila digabungkan mencapai angka sekitar 32 persen dan ini lebih besar dari 3 partai nasionalis penghuni papan atas yaitu PDIP, Golkar dan Gerindra. Oleh sebab itu, kemungkinan partai Islam bergabung sangat besar.
Hidayat juga menilai anggapan bahwa tak ada satu tokoh dominan dari partai Islam bukanlah masalah. Ia mencontohkan Golkar dan Hanura yang masing-masing memiliki capres namun tetap bekerjasama.
"Misalkan dikatakan tidak ada tokoh, tunggu dulu. Ada Muhaimin, SDA, Anis Matta, Hatta, Amin Rais. Kalau tentang elektabilitas, kalau kita sepakat tidak masalah," ujar Ketua Fraksi PKS di DPR ini. (detik)
0 comments:
Alhamdulillah wa'syukurilah Bersyukur padamu ya Allah Kau jadikan kami saudara, Indah dalam kebersamaan