Jakarta - Capres Gerindra Prabowo Subianto menegaskan rencananya duet bareng Hatta Rajasa ke Pilpres 2014. PKS bersuara agak miring lantaran Prabowo tak mengajak bicara dulu soal rencana duet itu.
"Meski parpol koalisi menyatakan keputusan cawapres di tangan Prabowo sebagai capres, namun keputusan itu harus dilakukan dengan tepat dan cermat. Pasalnya jika salah dalam memilih cawapres, Prabowo bisa terancam kalah, bahkan pahitnya bisa kehilangan tiket capres," kata Wasekjen PKS Mahfudz Siddik kepada detikcom, Selasa (13/5/2014).
PKS mengapresiasi Prabowo yang pernah menyatakan bahwa soal cawapres akan dibicarakan bersama seluruh parpol koalisi. Dengan cara itu maka koalisi pendukung Prabowo bisa ikut menimbang dari berbagai aspek dan secara objektif menyeleksi sosok cawapres.
"Jika cara itu tidak ditempuh dan Prabowo ajukan capres yang taken for granted (suka nggak suka harus diterima), saya khawatir koalisi ini akan menabur masalah di awal," ungkap Mahfudz.
Untuk memastikan soliditas dan kekuatan bertarung di Pilpres, sangat mungkin Prabowo bersama parpol koalisi menginventarisir dan menseleksi calon-calon cawapres baik dari tokoh parpol koalisi maupun selainnya. PKS sejauh ini terus berkomunikasi dengan Gerindra dan akan menyempurnakan kesekapakan prinsip hingga teknis.
"Mudah-mudahan saja semua berjalan lancar. PKS juga lakukan komunikasi informal dengan PPP dan Hanura untuk bertukar pandangan soal koalisi," kata Mahfudz.
Apakah PKS menolak duet Prabowo-Hatta? "Kan saya nggak nyebut nama hahaha....," pungkas Mahfudz sembari tertawa. (detik)
"Meski parpol koalisi menyatakan keputusan cawapres di tangan Prabowo sebagai capres, namun keputusan itu harus dilakukan dengan tepat dan cermat. Pasalnya jika salah dalam memilih cawapres, Prabowo bisa terancam kalah, bahkan pahitnya bisa kehilangan tiket capres," kata Wasekjen PKS Mahfudz Siddik kepada detikcom, Selasa (13/5/2014).
PKS mengapresiasi Prabowo yang pernah menyatakan bahwa soal cawapres akan dibicarakan bersama seluruh parpol koalisi. Dengan cara itu maka koalisi pendukung Prabowo bisa ikut menimbang dari berbagai aspek dan secara objektif menyeleksi sosok cawapres.
"Jika cara itu tidak ditempuh dan Prabowo ajukan capres yang taken for granted (suka nggak suka harus diterima), saya khawatir koalisi ini akan menabur masalah di awal," ungkap Mahfudz.
Untuk memastikan soliditas dan kekuatan bertarung di Pilpres, sangat mungkin Prabowo bersama parpol koalisi menginventarisir dan menseleksi calon-calon cawapres baik dari tokoh parpol koalisi maupun selainnya. PKS sejauh ini terus berkomunikasi dengan Gerindra dan akan menyempurnakan kesekapakan prinsip hingga teknis.
"Mudah-mudahan saja semua berjalan lancar. PKS juga lakukan komunikasi informal dengan PPP dan Hanura untuk bertukar pandangan soal koalisi," kata Mahfudz.
Apakah PKS menolak duet Prabowo-Hatta? "Kan saya nggak nyebut nama hahaha....," pungkas Mahfudz sembari tertawa. (detik)
0 comments:
Alhamdulillah wa'syukurilah Bersyukur padamu ya Allah Kau jadikan kami saudara, Indah dalam kebersamaan