Home » , » Fahri Hamzah : "Isu Babinsa, Lempar Batu Sembunyi Cakar"

Fahri Hamzah : "Isu Babinsa, Lempar Batu Sembunyi Cakar"

Written By Dedi E Kusmayadi Soerialaga on Minggu, 08 Juni 2014 | 6/08/2014

Tweets @Fahrihamzah

Saya ingin komentar sedikit soal #Babinsa yang dituduh kampanye untuk Prabowo.

Baru setelah 16 tahun reformasi dan TNI keluar dari politik dan bisnis. Ada tuduhan kepada TNI lagi.

Tuduhan Babinsa berpolitik ini tuduhan serius sekali. Bukan saja TNI yang harus waspada tapi masyarakat sipil.

Saya hanya mencemaskan satu hal, bahwa upaya hancurkan citra TNI bisa jadi serius.

Di Indonesia sekarang ini, hampir semua lembaga negara telah mengalami penghancuran citra.

Secara sistematis, ada kelompok yang bekerja lemahkan reputasi semua lembaga negara yg inti.

Kini tinggal sedikit yang dapat dilihat masih diharapkan oleh publik. TNI adalah sedikit dari yang tersisa.

Meski DPR sebentar lagi dilantik dengan mandat baru, citranya belum pulih penuh. Masih cemar.

Maka tuduhan kepada TNI menurut saya adalah destruksi lanjutan yang niatnya tidak kecil.

Saya membaca hasil survey sebuah lembaga peneliti dan monitor media yang sangat kredibel.

Sangat detil kita membaca bahwa KOMPAS yang memulai berita #Babinsa dan hanya 1 sumber.

Tiba-tiba satu kasus itu ditiup kencang oleh beberapa grup media yang memang sedang berpolitik.

Temuan riset monitor media itu mengatakan bahwa sampai hari ke-4 (setelah awal munculnya isu Babinsa -ed) belum ada kasus baru bahkan sampai hari ini.

Media juga tidak melakukan investigasi. Tapi hanya mengembangkan laporan dari seorang bernama Mr. X.

Mr. X mengaku didatangi seseorang yang berperawakan gendut. Menanyakan kartu untuk DPT.

Lalu, Mr. X curiga karena ybs mengaku berasal dari Babinsa tetapi menanyakan urusan DPT.

Dan Mr.X yang tinggal di jakarta pusat itu melapor ke KOMPAS dan sempat dilakukan investigasi ke Koramil terdekat.

Pihak Koramil mengakui ada petugas baru berperawakan seperti dimaksudkan.

Gara-gara heboh ini, mabes TNI sedang melakukan investigasi serius. Tentu ini harus didukung.

Kalau benar ada oknum Babinsa yang sengaja melakukan intimidasi. Demi kebebasan sipil ybs harus dipecat.

Kita masyarakat sipil dan khususnya saya, tidak akan membiarkan keadaan ini terjadi.

Kata Prabowo, demokrasi ini mahal. Tidak ada bandingan harganya. Jangan sampai dibajak siapapun.

Tetapi, mengangkat pertemuan 2 anak manusia (Mr. X dengan seorang yang diduga aparat Babinsa) sebagai sensasi?

Apa bisa kisah ini jadi indikator TNI berpolitik setelah 16 tahun keluar dari politik baik-baik?

Apa tidak bisa kita curigai adanya motif lain dari isu ini selain bahwa ada pihak yang kalap karena ada tanda-tanda kalah?

Perhatikan: Mr. X ketemu oknum #babinsa di jakarta! lalu "diarahkan" untuk memilih Gerindra (Prabowo -ed). Seperti tutur KOMPAS.

Pertama, ngapain Babinsa operasi di kota jakarta dan masuk rumah orang pinter untuk "mengarahkan"?

Karena saya mendengar di MetroTV wawancara MR.X pinter sekali. Ngerti banget hak2 sipil.

Kalau TNI mau galang Babinsa kenapa tidak galang di tempat2 yang orang mudah "diarahkan"?

Kedua, kalau benar itu oknum Babinsa kenapa Mr.X anggap itu "pengarahan" dan kenapa Gerindra (Prabowo -ed)?

Ketiga, media corong capres (menurut media monitoring) belum melakukan investigasi hanya blowing UP.

Jadi belum jelas percakapan antara Mr.X dan lelaki gendut itu adalah peristiwa politik, media corong sudah meledak.

Maka, sekali lagi saya hanya menyimpan kecemasan. Karena TNI adalah kekuatan awal rakyat Indonesia.

Seperti kata Prabowo, TNI adalah tentara rakyat. Dan menariknya dalam konflik politik adalah bahaya.

Jangan sampai, setelah TNI begitu profesional melalui pemilu demi pemilu. Sekarang ada yg menyeretnya.

Kalau mau berpolitik, TNI sudah mendukung SBY 2 kali atau ada perang bintang ketika para jendral maju.

Tapi justru, ketika hanya ada Prabowo. Ada kelompok yang kalap. Dan mungkin juga para pensiunan di sebelah sana.

Saya kaget membaca HL sebuah koran corong pagi ini (Minggu, 8/6/2013). Para Jenderal bermunculan memaki TNI.

Padahal SBY sebagaimana kita dengar sudah mengingatkan mereka. Jangan seret TNI dalam politik!

Semoga TNI dan POLRI tegar. Karena kalian adalah harapan demokrasi kita agar damai prosesnya.

Saya lupa bilang headline media corong hari ini minta Babinsa dibekukan selama dua bulan...ini tanda apa.?

Katakanlah kasus Mr. X itu benar. Apa tindakan satu oknum jadi alasan pembubaran lembaga?

Mari terus amati. Ini bukan permainan biasa. Ada udang di balik batu, lempar batu sembunyi cakar....hehe...



Panglima TNI sebut kasus Babinsa seperti mau perang dunia ketiga

Panglima TNI Jenderal Moeldoko berjanji akan menindak Bintara Pembina Desa (Babinsa) yang terbukti melakukan campur tangan pada kegiatan politik. Hal tersebut dipertegas Moeldoko setelah adanya pemberitaan Babinsa yang kemarin sempat melakukan intervensi pada masyarakat soal pilihan capres tertentu.

"Nanti setelah kita dalami, Babinsa itu melakukan pelanggaran, kita akan tindak Babinsa itu. Di TNI itu ada peraturannya," kata Moeldoko di Base Ops Halim Perdanakusuma, Jakarta Timur, Minggu (8/6).

Menurut Moeldoko, Badan Pengawas Pemilu (Bawaslu) sudah menyerahkan masalah ini kepada dirinya untuk segera diselesaikan. "Bawaslu sudah menelpon saya, bahwa nanti kalau ada penyimpangan saya serahkan kepada panglima TNI," imbuhnya.

Jenderal TNI ini menegaskan bahwa masalah Babinsa yang terjadi di Cideng itu hanya kesalahpahaman dan Bawaslu sudah mengecek tidak ada pelanggaran secara politik yang dilakukan oleh Babinsa tersebut. Dan pihak TNI masih memikirkan akan memproses secara hukum warga yang melaporkan hal itu.

"Sesuai dengan pengecekan di lapangan oleh bawaslu itu tidak terbukti. Soal warga yang melapor, ya nanti kita pikirkan, karena panglima TNI punya tim hukum sendiri," pungkasnya.

Moeldoko berharap bahwa masalah ini janganlah dibesar-besarkan, karena masalah ini tidak terstruktur dan bisa diselesaikan. "Ternyata sekali lagi, itu persepsi, itu kecurigaan. Itu sudah punya niat yang tidak baik untuk buat situasi jadi runyam, tidak terstruktur, tidak sistemik, bukan sesuatu yang bersifat masif," ujarnya.

"Seolah-olah ini seperti mau perang dunia ke tiga, orang panglima masih bisa ketawa-ketawa," tandasnya dengan santai.

(sumber: http://www.merdeka.com/peristiwa/panglima-tni-sebut-kasus-babinsa-seperti-mau-perang-dunia-ketiga.html)

0 comments:

Alhamdulillah wa'syukurilah Bersyukur padamu ya Allah Kau jadikan kami saudara, Indah dalam kebersamaan

UP DATE VIDEO PKS

TOTAL LAYANGAN BULAN INI

TRENDING

 
Copyright © PKS DPC Sumedang Utara - All Rights Reserved
    Facebook Twitter YouTube