HOME
Jakarta (14/7 - Partai-partai yang tergabung dalam Koalisi Merah Putih secara resmi mengikrarkan diri untuk menjadi kolisi permanen dalam periode 2014-2019. Partai-partai pendukung Prabowo Subianto dan Hatta Rajasa menjadi presiden dan wakil presiden Republik Indonesia (RI) ini bertekad untuk secara permanen memastikan efektivitas dalam membuat program prorakyat di Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) atau Parlemen, terutama dari ideologi yang mengancam Pancasila.
"Kami akan menjaga, jangan sampai nanti Pancasila digantikan oleh ideologi-ideologi lain. Kami dengar suara sayup-sayup, ada pihak akan membolehkan satu ajaran yang dilarang berdasarkan Tap MPR," ungkap Ketua Umum Partai Golongan Karya (Golkar) Aburizal Bakrie.
Kehadiran tujuh dari sepuluh partai politik di Parlemen ini menunjukkan dukungan mayoritas partai politik mendukung Pancasila. "Yang pertama harga mati empat pilar, yaitu Pancasila, UUD 1945, NKRI dan Bhinneka Tunggal Ika. Kedua, dalam sistem presidensial dan multipartai kami ingin memastikan fungsi parlemen, pengawasan, anggaran, dan legislasi berjalan baik. Serta ketiga, memastikan program-program prorakyat bisa berjalan dengan baik, termasuk pemberantasan korupsi," ujar Ketua Umum Partai Amanah Nasional (PAN) Hatta Rajasa.
Presiden Partai Keadilan Sejahtera (PKS) Anis Matta memastikan Koalisi Merah Putih akan menjadi koalisi yang merepresentasikan Indonesia. "Koalisi ini perlahan-lahan menjadi tim Indonesia, dibalut oleh semangat yang ada pada warna bendera kita merah dan putih," ungkap Anis.
"Ada yang menarik, dalam cara kita menandatangani koalisi permanen ini kita pilih Ramadan. Kita bisa saja tandatangan saat koalisi ini dibentuk. Ini untuk mengingat bahwa dulu kita merdeka di bulan Ramadan, kita ingin menyambung sejarah. Semoga roh kesinambungan ada di dalam piagam ini. Semoga Allah memberkati perjalanan piagam ini," ungkap Anis.
"Kami akan menjaga, jangan sampai nanti Pancasila digantikan oleh ideologi-ideologi lain. Kami dengar suara sayup-sayup, ada pihak akan membolehkan satu ajaran yang dilarang berdasarkan Tap MPR," ungkap Ketua Umum Partai Golongan Karya (Golkar) Aburizal Bakrie.
Kehadiran tujuh dari sepuluh partai politik di Parlemen ini menunjukkan dukungan mayoritas partai politik mendukung Pancasila. "Yang pertama harga mati empat pilar, yaitu Pancasila, UUD 1945, NKRI dan Bhinneka Tunggal Ika. Kedua, dalam sistem presidensial dan multipartai kami ingin memastikan fungsi parlemen, pengawasan, anggaran, dan legislasi berjalan baik. Serta ketiga, memastikan program-program prorakyat bisa berjalan dengan baik, termasuk pemberantasan korupsi," ujar Ketua Umum Partai Amanah Nasional (PAN) Hatta Rajasa.
Presiden Partai Keadilan Sejahtera (PKS) Anis Matta memastikan Koalisi Merah Putih akan menjadi koalisi yang merepresentasikan Indonesia. "Koalisi ini perlahan-lahan menjadi tim Indonesia, dibalut oleh semangat yang ada pada warna bendera kita merah dan putih," ungkap Anis.
"Ada yang menarik, dalam cara kita menandatangani koalisi permanen ini kita pilih Ramadan. Kita bisa saja tandatangan saat koalisi ini dibentuk. Ini untuk mengingat bahwa dulu kita merdeka di bulan Ramadan, kita ingin menyambung sejarah. Semoga roh kesinambungan ada di dalam piagam ini. Semoga Allah memberkati perjalanan piagam ini," ungkap Anis.
0 comments:
Alhamdulillah wa'syukurilah Bersyukur padamu ya Allah Kau jadikan kami saudara, Indah dalam kebersamaan