Jakarta – Data suara perolehan Pilpres 2014 yang sudah masuk ke Pusat Tabulasi Suara Nasional Tim Prabowo-Hatta sudah hampir 100 persen.
“Sudah 99 persen sekian,” kata Ketua Umum Partai Gerindra, Suhardi, kepada wartawan saat acara buka bersama dengan ribuan buruh di Gedung Serba Guna Senayan, Jakarta Pusat, Rabu 16 Juli 2014.
Meski data sudah hampir 100 persen, namun Suhardi belum mau menyebutkan selisih keunggulan Prabowo Subianto-Hatta Rajasa dengan pasangan Joko Widodo-Jusuf Kalla. Pasangan yang unggul, akan diresmikan oleh KPU tanggal 22 Juli 2014. “Tunggu saja 22 Juli, hasil resmi dari KPU,” ucap guru besar Fakultas Kehutanan Universitas Gajah Mada itu.
Tapi yang pasti, tegas Suhardi, Prabowo-Hatta mengungguli Joko Widodo-Jusuf Kalla di sejumlah provinsi. Diantaranya Jawa Barat, Banten, NTB, Kalimantan Selatan, dan Sumatera Barat. “Data secara detil belum saya pegang. Yang pasti kita unggul,” kata Suhardi.
Di sisi lain, kemarin tim kampanye Joko Widodo- Jusuf Kalla merilis hasil real count sementara versi mereka. Dari data yang sudah masuk sekitar 90 persen, perolehan Jokowi-Kalla sebesar sebesar 53,46 persen, sementara Prabowo-Hatta 46,54 persen.
Selain itu Anggota Dewan Penasehat Tim Pemenangan Prabowo-Hatta, Hidayat Nur Wahid (HNW) mengatakan suara Prabowo-Hatta masih unggul diatas Jokowi-JK. Hal ini didasari atas hasil perhitungan real count dan data-data yang diterima Tim Prabowo-Hatta yang sudah berjalan hampir 100 persen. “Secara prinsip masih terus dikerjakan menuju 100 persen. Sampai saat ini posisinya, alhamdulilah masih pak Prabowo yang diberikan suara lebih banyak oleh rakyat Indonesia,” ujar Hidayat di Jakarta, Rabu 16 Juli 2014.
Menurutnya, para saksi dati tim Prabowo-Hatta yang ada di daerah masih menghadapi tantangan di lapangan. Salah satunya aksi provokasi dari beberapa pihak. “Kita tidak terjebak untuk oleh provokasi dan kemudian menghadirkan provokasi,” imbuhnya.
Hidayat menegaskan, untuk keamanan penghitungan suara Pilpres di KPU nanti semua unsur aparat harus dilibatkan agar situasi kondusif tetap bisa terjaga. “Seperti TNI dan Polri. Selain itu juga, Panwaslu semuanya bekerja efektif dan sehingga teror-teror yang mungkin dilakukan untuk mencederai para saksi bisa diatasi,” tandasnya. [KbrNet/RMOL/Inilah]
“Sudah 99 persen sekian,” kata Ketua Umum Partai Gerindra, Suhardi, kepada wartawan saat acara buka bersama dengan ribuan buruh di Gedung Serba Guna Senayan, Jakarta Pusat, Rabu 16 Juli 2014.
Meski data sudah hampir 100 persen, namun Suhardi belum mau menyebutkan selisih keunggulan Prabowo Subianto-Hatta Rajasa dengan pasangan Joko Widodo-Jusuf Kalla. Pasangan yang unggul, akan diresmikan oleh KPU tanggal 22 Juli 2014. “Tunggu saja 22 Juli, hasil resmi dari KPU,” ucap guru besar Fakultas Kehutanan Universitas Gajah Mada itu.
Tapi yang pasti, tegas Suhardi, Prabowo-Hatta mengungguli Joko Widodo-Jusuf Kalla di sejumlah provinsi. Diantaranya Jawa Barat, Banten, NTB, Kalimantan Selatan, dan Sumatera Barat. “Data secara detil belum saya pegang. Yang pasti kita unggul,” kata Suhardi.
Di sisi lain, kemarin tim kampanye Joko Widodo- Jusuf Kalla merilis hasil real count sementara versi mereka. Dari data yang sudah masuk sekitar 90 persen, perolehan Jokowi-Kalla sebesar sebesar 53,46 persen, sementara Prabowo-Hatta 46,54 persen.
Selain itu Anggota Dewan Penasehat Tim Pemenangan Prabowo-Hatta, Hidayat Nur Wahid (HNW) mengatakan suara Prabowo-Hatta masih unggul diatas Jokowi-JK. Hal ini didasari atas hasil perhitungan real count dan data-data yang diterima Tim Prabowo-Hatta yang sudah berjalan hampir 100 persen. “Secara prinsip masih terus dikerjakan menuju 100 persen. Sampai saat ini posisinya, alhamdulilah masih pak Prabowo yang diberikan suara lebih banyak oleh rakyat Indonesia,” ujar Hidayat di Jakarta, Rabu 16 Juli 2014.
Menurutnya, para saksi dati tim Prabowo-Hatta yang ada di daerah masih menghadapi tantangan di lapangan. Salah satunya aksi provokasi dari beberapa pihak. “Kita tidak terjebak untuk oleh provokasi dan kemudian menghadirkan provokasi,” imbuhnya.
Hidayat menegaskan, untuk keamanan penghitungan suara Pilpres di KPU nanti semua unsur aparat harus dilibatkan agar situasi kondusif tetap bisa terjaga. “Seperti TNI dan Polri. Selain itu juga, Panwaslu semuanya bekerja efektif dan sehingga teror-teror yang mungkin dilakukan untuk mencederai para saksi bisa diatasi,” tandasnya. [KbrNet/RMOL/Inilah]
0 comments:
Alhamdulillah wa'syukurilah Bersyukur padamu ya Allah Kau jadikan kami saudara, Indah dalam kebersamaan