Tugas
mempertahankan eksistensi sebuah partai politik dalam kondisi diterpa
badai bukan sebuah persoalan mudah untuk seorang pemimpin. Kondisi
inilah yang dialami para pemimpin PKS, dimana selalu saja ada tekanan
hebat dari eksternal dan internal yang menghantui mereka dalam melawan
badai “daging sapi”.
Dalam dimensi internal,
para pemimpin PKS dituntut harus mampu memotivasi kadernya agar tidak
mengalami degradasi mental yang berkepanjangan usai gejolak besar
tersebut. Sedangkan sisi eksternal, para pemimpin PKS diharuskan mampu
mengembalikan kepercayaan masyarakat luas dan simpatisan parpolnya agar
suara partai tidak semakin anjlok dalam pemilihan umum.
Dalam kondisi dihantam
badai itu, Anis Matta diberikan kepercayaan memimpin Partai Keadilan
Sejahtera yang kerap dikenal sebagai partai dakwah. Berbagai tekanan
berat yang dihadapi harus mampu dilaluinya sehingga dirinya langsung
menitikberatkan perjuangan dengan mengoptimalkan safari dakwah, menemui
dan memotivasi para kadernya di daerah agar tidak patah semangat
menjalani ujian berat dari Allah SWT. Pergerakan cepat Anis Matta
dijalankan agar kadernya mampu bangkit dari “konspirasi” besar. Hasilnya
cukup positif, sebab PKS mampu bertahan dengan perolehan suara 7 % pada
Pemilihan Umum Legislatif 2014.
Salah satu kekuataan
besar PKS sehingga mampu bertahan dalam kancah perpolitikan nasional
adalah kemampuan Anis Matta mengembalikan mentalitas kader PKS. Dengan
kemampuan memotivasi, menyampaikan gagasan secara jelas dan sentuhan
spritualitas, Anis merangkul semua lapisan struktur kader dan kemudian
masyarakat luas agar tetap bersedia mendukung perjuangan partai yang
berdiri pada masa reformasi ini. Pendekatan spritualitas dipilih
berdasarkan analisis, perlunya setiap kader mengadu kepada Allah atas
berbagi peristiwa besar yang menimpa partai ini sebagaimana digariskan
Al-Qur’an, Hadits Rasulullah dan Sirah Nabawiyah. Dengan menscaning
ruhiyah, diharapkan setiap kader PKS mampu kembali bangkit
memperjuangkan kepentingan besar partai dakwah ini di Indonesia.
Secara umum, uraian
dalam buku ini cukup menarik untuk dibaca sebab mampu menjelaskan secara
utuh bagaimana kondisi kebatinan Anis Matta dalam menghadapi gejolak
politik yang ada. Dengan kemampuan narasi dan motivasi yang membakar
semangat, Anis hendak menunjukkan kepada kompetitor politiknya,
guncangan politik seberat apapun tak akan pernah mampu meruntuhkan PKS.
Sedangkan kepada kadernya, Anis berkali-kali mengingatkan mereka harus
percaya, seberat apapun goncangan, badai ataupun turbulensi yang menimpa
PKS, partai ini harus tetap berjalan melewati situasi tersebut.
Hasilnya, setahun setelah memimpin PKS, partai ini mampu mencapai angka
maksimal 7& sekaligus menjungkirbalikkan pandangan banyak pengamat
yang meyakini partai ini akan “habis”
Buku Spritualitas kader
menampilkan tujuh pesan dan gagasan penting Anis Matta mengenai kondisi
internal PKS dan bagaimana posisi PKS dalam menyikapi situasi kekinian
global seperti fenomena Arab Spring. Tujuh gagasan itu saling
bersinergis dan menekankan pada aspek spritualitas sehingga keyakinan
kader PKS akan kemenangan dakwah dari Allah tetap terjaga. Dalam tulisan
“Faktor Kekuataan Dakwah” Anis menekankan bagaimana spritualitas yang
ditandai kedekatan kepada Allah adalah kunci kemenangan dalam
berpolitik. Sedangkan dalam “Seni Menciptakan Karakter Manusia” dan
“Paradigma Kemenangan” Anis meyakini, faktor manusia yang mampu berfikir
dan bermentalitas pemenang, akan berkorelasi positif dalam kemenangan
PKS. Semua diperkuat dalam empat pesan lainnya, bahwa kepercayaan penuh
kepada Allah akan membawa setiap kader berfikir Allah punya cara sendiri
memenangkan dakwah Islam. (Maulfy Sanaullah/piyunganonline)
Judul Buku : Spiritualitas Kader
Penyusun : Sitaresmi Soekanto
Penerbit : Bidang Arsip dan Sejarah Sekjen DPP PKS
Tebal : 154 halaman
Terbit : September 2014
0 comments:
Alhamdulillah wa'syukurilah Bersyukur padamu ya Allah Kau jadikan kami saudara, Indah dalam kebersamaan