Home » » Mentadaburri Kejadian Alam: Fenomena Awan Kumulonimbus Disertai Kilatan Petir Berkepanjangan

Mentadaburri Kejadian Alam: Fenomena Awan Kumulonimbus Disertai Kilatan Petir Berkepanjangan

Written By Dedi E Kusmayadi Soerialaga on Kamis, 08 Januari 2015 | 1/08/2015

Saat ini adalah musim hujan, dimana hujan turun hampir setiap hari. Ada yang menyukai turunnya hujan ini, karena suaranya memberikan kedamaian dan ketenangan, ada juga yang mengatakan tanah mengeluarkan aroma yang menenangkan, petani bergembira dengan diarinya tanaman-tanaman mereka, dll. Di sisi lain, ada orang-orang mencela hujan karena aktivitas mereka terhambat, janji-janji mereka harus dibatalkan, kepergian mereka tertunda, dll.

Dilain pihak hujan terus-menerus menimbulkan fenomena alam lainnya seperti banjir, longsor, petir bersahut-sahutan dll.

Keserakahan telah mendorong kita untuk bersikap membabi buta, menghalalkan segala macam cara dan memanfaatkan kekayaan alam dengan cara-cara yang tidak bertanggung jawab. Keserakahan ini terjadi karena adanya kepanikan dalam urusan rezeki. Kita menduga bahwa bila tidak membabi buta maka tidak mungkin bisa menikmati kekayaan, atau akan digilas oleh roda kehidupan yang terus berputar. Namun kita malah mengkambing hitamkan alam, sehingga dengan hati yang dingin kita berkata, Pemanasan global atau ungkapan serupa.

Ketahuilah, mencela hujan adalah sebuah dosa, karena mencela hujan adalah mencela pencipta hujan itu sendiri.

Dalam sebuah hadits Qudsi, Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda, Allah Subhanahu wa Ta’ala berfirman,


قَالَ اللَّهُ تَعَالَى يُؤْذِينِى ابْنُ آدَمَ ، يَسُبُّ الدَّهْرَ وَأَنَا الدَّهْرُ ، بِيَدِى الأَمْرُ ، أُقَلِّبُ اللَّيْلَ وَالنَّهَارَ

“Manusia menyakiti Aku; dia mencaci maki masa (waktu), padahal Aku adalah pemilik dan pengatur masa, Aku-lah yang mengatur malam dan siang menjadi silih berganti.” (HR. Bukhari no. 4826 dan Muslim no. 2246, dari Abu Hurairah)

Munculnya kilatan petir di daerah jabar khususnya wilayah bandung, sumedang garut dan majalengka dipastikan bukan dari letusan gunung ceremai tampomas atau gunung manapun. jadi dipastikan fenomena tersebut muncul karena transisi perpindahan cuaca yg di akibatkan oleh awan comulunimbus yg bereakasi dengan senyawa lainnya



Adanya Awan Kumulonimbus adalah sebuah awan vertikal menjulang yang sangat tinggi, padat, dan terlibat dalam badai petir dan cuaca dingin lainnya. Kumulonimbus berasal dari bahasa Latin, "cumulus" berarti terakumulasi dan "nimbus" berarti hujan. Awan ini terbentuk sebagai hasil dari ketidakstabilan atmosfer. Awan-awan ini dapat terbentuk sendiri, secara berkelompok, atau di sepanjang front dingin di garis squall. Awan ini menciptakan petir melalui jantung awan. Awan kumulonimbus terbentuk dari awan kumulus (terutama dari kumulus kongestus) dan dapat terbentuk lagi menjadi supersel, sebuah badai petir besar dengan keunikan tersendiri.

Saya masih ingat kata-kata Guru Fisika saya sewaktu masih sekolah dulu, “Kamu jangan berpikir banyak tentang keagungan Tuhan. Coba pikirkan satu-satu apa yang ada di alam ini dan menghayatinya..”

Bukankah setiap apa yang ada dibumi, terkandung tanda Kebesaran Maha Pencipta? ‪#‎MentadaburriKejadianAlam‬

Bukankah banyak firman Allah Subhana Watalla didalam al Quran menyeru manusia untuk berfikir?

“Sesungguhnya dalam penciptaan langit dan bumi, serta pertukaran malam dan siang, ada tanda-tanda (kekuasaan, kebijaksanaan dan keluasan rahmat Allah) bagi orang-orang yang berakal, yaitu orang-orang yang menyebut dan mengingati Allah…” (aali ‘Imran : 190).
#‎MentadaburriKejadianAlam‬

Firman Allah lagi: “..Perhatikan dan fikirkanlah tentang apa yang ada di langit dan bumi (daripada segala kejadian yang menakjubkan, yang membuktikan keesaan Allah dan kekuasaan-Nya).” (Yunus : 101).#‎MentadaburriKejadianAlam‬

Allah SWT dan Rasul-Nya memerintahkan kepada kita untuk menyatukan diri dengan alam. Hal ini terlihat dari diperintahkannya diri kita untuk mentadabburi alam semesta ini.

Allah SWT berfirman, “(yaitu) orang-orang yang mengingat Allah sambil berdiri atau duduk atau dalam keadaan berbaring dan mereka memikirkan tentang penciptaan langit dan bumi (seraya berkata), “Ya Tuhan kami, tiadalah Engkau menciptakan ini dengan sia-sia. Maha Suci Engkau, maka peliharalah kami dari siksa neraka.” (QS Ali Imran 3 : 191).#‎MentadaburriKejadianAlam‬

Dalam ayat lain, “Yang telah menciptakan tujuh langit berlapis-lapis, kamu sekali-kali tidak melihat pada ciptaan Tuhan Yang Mahapemurah sesuatu yang tidak seimbang. Maka lihatlah berulang-ulang, adakah kamu lihat sesuatu yang tidak seimbang? Kemudian pandanglah sekali lagi, niscaya penglihatanmu akan kembali kepadamu dengan tidak menemukan sesuatu cacat dan penglihatanmu itu pun dalam keadaan payah.” (QS al-Mulk  67 : 3-4).#‎MentadaburriKejadianAlam‬

Perintah lain, kita diminta untuk merespons kejadian atau keunikan alam yang kita lihat atau kita hadapi.
Dengan demikian, wujud dari Mentadaburri Kejadian Alam alam semesta dapat direalisasikan dengan mentadabburi alam semesta dan merespons setiap keunikan dan fenomena alam dengan doa, zikir, dan ibadah-ibadah lainnya.

Wallahu’alam.

0 comments:

Alhamdulillah wa'syukurilah Bersyukur padamu ya Allah Kau jadikan kami saudara, Indah dalam kebersamaan

UP DATE VIDEO PKS

TOTAL LAYANGAN BULAN INI

TRENDING

 
Copyright © PKS DPC Sumedang Utara - All Rights Reserved
    Facebook Twitter YouTube